21 Mei, 2009

Ilmu Ukur Tanah

Assalamuaikum wr.wb

Malem ini saya ingin menulis tentang materi kuliah yang baru aja saya pelajari. Kuliah ini membawa saya dan teman saya untuk mempelajari untuk menjadi seorang juru ukur atau bahasa kerennya Surveyor. eheh

Walaupun cukup ngeselin juga karena dosennya dateng jam 1 siang padahal di jadwal jam 8 pagi materi ini sangat membuka pikiran saya tentang Ilmu Ukur Tanah ini. Tibalah saat Pak Haryono datang, menyapa saya dan teman-teman di kelas beliau langsung membuka Laptop HP yang berwarna putih susu nya yang menurut gw huuii "mantep banget" seakan-akan membuat notebook saya dan teman sekelas redup. ehehe lalu dinyalakan lah Infocus sebagai tanda diawali kuliah Ilmu Ukur Tanah ini.

Langsung aja Mungkin ini ringakasan dari mata kuliah ini.

Ilmu Ukur Tanah adalah Ilmu yang mempelajari tentang cara pemetaan dari permukaan bumi ke dalam bentuk bidang datar.

Orang yang "mengamalkan" Ilmu Ukur Tanah ini adalah juru ukur atau yang seperti saya bilang tadi Surveyor.

Surveying dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
  1. Plane Surveying = Pengukuran dimana bumi dianggap dalam bidang datar. sehingga faktor kelengkungan tidak diperhitungan.
  2. Geodetic Surveying = Pengukuran dimana bumi dianggap sebagai bola besar, sehingga faktor kelengkungan diperhitungan
Ruang lingkup Ilmu Ukur Tanah juga di bagi 2 yaitu :
  1. Pengukuran Mendatar (Horizontal) = Penentuan posisi suatu titik secara mendatar
  2. Pengukuran Tinggi (Vertikal) = Penentuan beda tinggi antar tinggi
Dari penjabaran di atas maka diperlukannya seorang juru ukur untuk mengenali bentuk fisik bumi.

Bentuk Bumi

Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur, sehingga untuk keperluan analisis dalam surveying, kita asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap sebagai permukaan matematik yang mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan air laut rata-rata dalam keadaan tenang. 

Menurut ahli geologi, secara umum geoid tersebut lebih mendekati bentuk permukaan sebuah ellipsoida (ellips putar). Ellipsoida dengan bentuk dan ukuran tertentu yang digunakan untuk perhitungan dalam geodesi disebut ellipsoida referensi.





Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’ diproyeksikan secara orthogonal kepada permukaan ellipsoida referensi menjadi titik-titik A, B, dan C. Apabila titik-titik A’, B’ dan C’ cukup berdekatan, yaitu terletak dalam suatu wilayah yang luasnya mempunyai ukuran <55>55 km, permukaan elllipsoidanya dianggap permukaan bola. Pada keadaan ini kegiatan pengukurannya termasuk ke dalam geodetic surveying.

Adapun dimensi-dimensi yang diukur adalah jarak, sudut dan ketinggian.

Satuan Panjang

Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah, yakni satuan metrik dan satuan britis. Yang digunakan disini adalah satuan metrik yang didasarkan pada satuan meter Internasional (meter standar) disimpan di Bereau Internationale des Poids et Mesures Bretevil dekat Paris

Satuan Luas

Satuan luas yang biasa dipakai adalah meter persegi , untuk daerah yang relatif besar digunakan hektar ( atau sering juga kilometer persegi).

Satuan Sudut

Terdapat tiga satuan untuk menyatakan
Sudut, yaitu :
1. Cara Seksagesimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 360 bagian, satu bagiannya disebut derajat.
2. Cara Sentisimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 400 bagian, satu bagiannya disebut grade.
3. Cara Radian, Satu radian adalah sudut pusat yang berhadapan dengan bagian busur yang panjangnya sama dengan jari-jari lingkaran. Karena panjang busur sama dengan keliling lingkaran sebuah lingkaran yang berhadapan dengan sudut 360o dan keliling lingkaran 2 p kali jari-jari, maka : 1 lingkaran = 2 p rad

Mungkin hanya segitu dulu ringkasan tentang hari pertama kuliah Ilmu ukur tanah dari saya kalo ada yang kurang atau perlu ada yang di bicarakan jangan lupa masukan komentarnya ya. 




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |