Untuk melengkapi studi dari trimester 3 saya dan teman-teman saya harus menyelesaiankan salah satu yang diberikan oleh Universitas, Praktikum Ilmu Ukur Tanah adalah Praktikum pertama yang saya lakukan dan berhubungan dengan bidang saya yaitu teknik sipil. "ngeceng-ngeceng" (hehehe). Di bawah terik matahari yang panas kita ditugaskan oleh assiten laboratorium untuk menyelesaikan 2 tugas:
1. Pengukuran Sipat Datar, dimana Pengukuran sipat datar memanjang dan melintang.
2. Pengukuran Polygon
oke yang ada penjelasan sekilas tentang Pengukuran itu.
Sipat datar adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan beda tinggi antara dua tempat atau lebih di lapangan dengan cara membaca skala pada rambu vertikal yang tepat berhimpit pada posisi garis bidik horisontal.
gambar 2 Sipat datar bertujuan untuk menentukan selisih tinggi antara tempat-tempat yang sudah ditentukan pada muka bumi, dimana tempat tersebut dinyatakan di atas atau di bawah suatu bidang referensi
dalam pengukuran sipat datar kita mengunakan waterpass, dengan waterpass ini kita bisa mendapatkan jarak dan beda tinggi sebuah permukaan. ini adalah gambar dari waterpass
Sipat Datar Profil Memanjang
Profil memanjang digunakan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, riool. Dengan jarak dan beda tinggi titik-titik di permukaan bumi didapatkan irisan tegak yang dinamakan profil memanjang pada sumbu proyek. Di lapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang menyatakan sumbu proyek, dan pancang-pancang itu digunakan pada pengukuran penyipat datar yang memanjang untuk mendapatkan profil memanjang.
Penggambaran profil memanjang dengan menggunakan hasil ukuran dapat dilakukan sebagai berikut :
Tentukan dulu skala untuk jarak dan tinggi. Karena jarak jauh lebih panjang daripada beda tinggi, maka untuk jarak dan untuk tinggi selalu diambil skala yang tidak sama dan skala untuk jarak akan lebih kecil daripada skala untuk beda tinggi. Biasanya skala untuk jarak di ambil 1 : 1000 dan skala untuk tinggi di ambil 1 : 100.
Bila sekarang titik-titik yang telah dilukiskan dengan tingginya dihubungkan berturut-turut, maka didapatkan profil lapangan memanjang pada sumbu proyek. Dengan profil memanjang ini dapat diketahui beberapa material yang dibutuhkan untuk penimbunan untuk dapat bekerja secara ekonomis, maka banyaknya tanah yang digali sebaiknya harus sama dengan banyaknya tanah yang di timbunkan.
Sipat Datar Profil Melintang
Telah dijelaskan bahwa banyaknya tanah yang digali sedapat mungkin dibuat sama dengan banyaknya tanah yang diperlukan untuk menimbun. Untuk menghitung banyaknya tanah, baik untuk galian maupun untuk timbunan, profil memanjang belumlah cukup. Maka diperlukan lagi profil melintang yang dibuat tegak lurus sumbu proyek dan pada tempat-tempat penting. Jarak antara profil melintang pada garis proyek melengkung dibuat lebih kecil daripada garis proyek yang lurus. Profil melintang harus pula dibuat di titik permulaan dan titik akhir garis proyek melengkung.
Cara pengukuran profil melintang sama dengan cara pengukuran untuk profil memanjang, hanya jaraknya lebih pendek bila dibandingkan dengan jarak pada profil memanjang. Skala untuk jarak dan beda tinggi, karena jarak-jaraknya menjadi pendek, dapat dibuat sama, misalnya 1 : 100.
Gambar di atas merupakan gambar dari sipat datar profil melintang, hasil dari kerja keras dari kelompok 3 yaitu Agus, Dedi, Ami, Santi, dan Resti. hhehehe.
Pengukuran Titik Polygon Utama.
Pengukuran metode ini merupakan salah satu cara penyajian sebaran titik ikat di daerah pengukuran secaraa berurutan.
Maksud dan tujuan pengukuran polygon adalah untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam mencari koordinat titik-titik polygon.
Data-data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Data sudu dalam (I) pada setiap titik dari polygon yang akan dicari koordinatnya (X1, Y1)
b. Data jarak atau sisi Sn jumlahnya = n - 1 (jarak horisontal) pada semua sisi polygon.
c. Data satu sisi azimuth pada sisi polygon atau beberapa azimuth pada beberapa sisi polygon jika merupakan pengukuran polygon terbuka. Azimuth akan diukur pada sisi awal dan akhir jika merupakan polygon terbuka terikat sempurna.
Pengukuran Titik Detail Polygon.
Tujuan utama dari pengukuran detail adalah untuk menggambarkan kembali sebagian permukaan bumi dengan segala perlengkapannya yang akhirnya berwujud peta. Berhubung tujuan pemakaian peta bermacam-macam, maka pengukuran detail pun menjadi selektif, hanya detail-detail tertentu yang diukur guna keperluan suatu macam peta.
Data yang perlu dicari dalam pengukuran detail ini adalah data sudut, jarak, dan beda tinggi. Pada pengukuran ini juga diperlukan sketsa situasi agar diketahui letak titik detail yang diambil sehingga memudahkan dalam penggambaran peta.
www.amiboyz.co.cc