Menjelang target akhir selesainya pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) Juni mendatang. Kerja keras makin terlihat dilokasi proyek jembatan terpanjang di Indonesia tersebut. Meskipun fenomena tersebut sudah tampak terlihat saat pembangunan mulai terkonsentrasi pada fisik bentang tengah yang merupakan induk jembatan tersebut, namun akhir-akhir ini volume kerja keras tersebut makin meningkat.
Jika saat kunjungan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (23 Maret), saat itu progress pembangunan baru mencapai 93,00%. Saat ini (periode 25 April) progress pembangunan jembatan sudah mencapai 96,28% atau kurang sekitar 4% lagi.
Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Pembinaan Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu, Ir Yudha Handita MT MBA mengatakan, rincian progress yang kurang 4% tersebut, meliputi sisi Surabaya Causeway, jalan pendekat, dan pembebasan lahan semuanya sudah 100%. Sisi Madura Causeway dan pembebasan lahan 100%, sedangkan pembangunan jalan pendekat 94,11%. Bentang tengah yang kini pembangunannya menjadi infrastruktur terakhir progress pelaksanaan Cable Stay 95,89% dan dua Approach Bridge baik di Madura dan Surabaya 91,05%.
Terhadap progress yang sudah mencapai nilai tersebut, berbagai upaya menjelang pemanfaatan jembatan kini terus dilakukan. Diantaranya berbagai kegiatan sosialisasi, baik sosialisasi tentang pengaturan lalulintas jalan akses menuju jembatan, maupun sosialisasi terkait teknologi dan hal-hal lain yang harus diperhatikan masyarakat selama di lokasi jembatan.
Salah satu yang telah dilakukan dalam minggu ini, yakni sosialisasi di stasiun radio di Surabaya. Rencananya, sosialisasi tersebut juga akan dilakukan melalui beberapa radio di Pulau Madura.
Hingga saat ini, pengaturan lalulintas di jalan akses sisi Surabaya sudah dilakukan secara otomatis, yakni memanfaatkan lampu traffic light. Dengan cara tersebut masyarakat pengguna jalan kini tampak terlihat mulai tertib dan lebih mematuhi arus lalulintas masuk jalan akses Jembatan Nasional Suramadu.
Sebagaimana ditargetkan pelaksana proyek, bahwa akhir April sebagian infrastruktur Approach Bridge (AB) di sisi Surabaya akan mulai tampak terlihat sempurna. Kesempurnaan tersebut didapat dari akan mulai tersambungnya antar pilar pada AB di sebelah timur. AB adalah jembatan penghubung ke bentang tengah dari Causeway baik di sisi Surabaya maupun Madura. Pada AB tersebut, “Saat ini pilar 36 di Causeway sisi Surabaya dan pilar 37 di AB sisi Surabaya sudah tersambung,” katanya.
Sedangkan di AB sisi Surabaya di sebelah barat, pelaksana proyek masih memastikan akan selesai tersambung pada akhir Mei. Target tersebut berdasarkan hitungan volume penyelesaian kerja, dimana dalam setiap penyelesaian satu segmen rata-rata waktu yang dibutuhkan berkisar 7-8 hari. Hingga saat ini, jarak yang belum tersambung antar pilar pada AP tersebut masih kurang 16 meter atau empat segmen. (Tim Suramadu)
05 Mei, 2009
Tarif Tol Jembatan SuraMadu Lebih Murah Daripada Tarif Kapal Ferry
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengungkapkan, tarif tol jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) akan lebih kecil dari biaya angkutan dengan kapal ferry. Hal tersebut disebabkan pengenaan tarif bagi pengguna jembatan tersebut hanya untuk pemeliharaan dan pengembalian sebagian nilai investasi.
Djoko Kirmanto mengatakan hal tersebut kepada para wartawan saat Media Gathering yang diadakan oleh Pusat Komunikasi Publik (Puskompu) Departemen PU pada Jumat-Sabtu (1-2/5) di Bandung Jawa Barat.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hermanto Dardak, Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Hendrianto Notosoegondo, dan Kepala Badan Pembina Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Sumaryanto Widayatin.
“Tarif penyebarangan dengan ferry seharga Rp 70 ribu, jika ditetapkan (tarif tol jembatan Suramadu-red) senilai Rp 35 ribu, minimal bisa mengembalikan sebagian biaya investasi,” ujar Djoko Kirmanto.
"Bagi pengguna jalan kehadiran Jembatan Suramadu menjadi alternatif karena tidak perlu antri panjang sehingga dapat menghemat waktu," imbuhnya.
Sementara mengenai operator jembatan Suramadu, Djoko Kirmanto menerangkan, Pemerintah bisa saja menunjuk PT Jasa Marga Tbk untuk mengoperasikan jembatan yang rencananya akan diselesaikan pertengahan Juni 2009 tersebut.
"Kalau sampai dua bulan mengalami kesulitan memilih operator Suramadu maka sesuai Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 pemerintah dapat menetapkan PT Jasa Marga Tbk untuk mengoperasikan," terang Menteri PU.
Djoko Kirmanto menambahkan,, seharusnya begitu Jembatan Suramadu selesai dibangun langsung dikenakan tarif, jangan sampai setelah beberapa lama baru dikenakan tarif karena akan menimbulkan pertanyaan.
Menteri PU mengatakan, saat ini sudah ada Keppres mengenai Pengembangan Wilayah Suramadu yang akan dikelola suatu badan untuk memastikan kawasan dapat dikelola dengan baik.
"Saat ini badan sudah ada tinggal menempatkan orang-orangnya yang akan mengisinya masih ada waktu sampai dengan tanggal 28 Mei 2009 untuk melakukan `fit and proper test`," ucap Djoko Kirmanto
Menteri PU juga menggariskan apakah dimungkinkan sesuai peraturan sepeda motor dapat lewat jembatan karena mempertimbangkan dari segi keselamatan maupun regulasi.
"Regulasi menyebutkan hanya kendaraan roda empat saja yang bisa lewat tol, namun karena ada jalur khusus dimungkinkan sepeda motor lewat bukan sebagai jalan tol," tuturnya.
Sumber : http://www.pu.go.id/
Tuhan yang maha esa dan Ketuhanan
Tulisan ini saya tulis berdasarkan buku Agama Islam yang saya baca di Universitas Gunadarma. Pada bab 1 yang bertemakan "Tuhan yang maha esa dan Ketuhanan".
Pada dasarnya agama dapat bersifat primitif dan ada yang dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif adalah dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme.
Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang dianggap mempunyai kekuatan gaib yang berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib yang bersifat baik, disenangi dan dipakai bahkan dimakan agar orang yang memakannya senantiasa dipelihara dan dilindungi oleh kekuatan gaib yang ada di dalamnya. Kekuatan gaib itu disebut mana yang dalam Bahasa Indonesia disebut tuah atau sakti. Dalam masyarakat Indonesia ada orang yang masih menghargai barang-barang yang dianggap bertuah atau sakti, misalnya keris, batu dan cincin yang apabila dipakai akan terpelihara dari penyakit, kecelakaan, bencana dll. Semakin banyak mana yang dimiliki oleh sebuah benda maka semakin jauh orang dari bahaya dan selamatlah dia dalam hidupnya, kehilangan mana berarti maut. Sedangkan benda yang mempunyai kekuatan gaib yang bersifat jahat banyak ditakuti oleh orang, oleh karena itu dijauhi.
Animisnme adalah kepercayaan yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa memiliki roh. Roh ada yang baik dan ada pula yang jahat. Kepada roh yang baik senantiasa dijaga hubungan baiknya dan dihormati dengan cara senantiasa membuat roh-roh baik itu agar merasa senang yaitu dengan mengadakan dan memberika sesajen, sebagai makanannya dalam bentuk binatang, makanan, kembang dan lainnya agar roh-roh itu merasa senang. Roh nenek moyang juga merupakan roh yang dihormati dan ditakuti. Jika roh-roh itu merasa senang dipercayai dapat menyelamatkan hidupnya dan terhindar dari segala malapetaka.
Politeisme adalah kepercayaan pada dewa-dewa. Bahwa hal-hal yang menyebabkan taajub dan dahsyat bukan lagi dikuasai oleh roh-roh akan tetapi oleh para dewa. Dewa-dewa dalam politeisme dipercayai masing-masing memiliki tugas tertentu. Ada dewa yang bertugas menyinarkan cahaya ke permukaan bumi, yang dalam agama Mesir kuno disebut Ra, dalam agama India kuno disebut Surya, dan dalam agama Persia kuno disebut Mithra. Sedangkan dewa yang bertugas menurunkan hujan yang diberi nama Indera dalam agama India kuno dan Donnar dalam agama Jerman kuno. Ada pula dewa yang bertugas mengatur angin yang disebut Wata dalam agama India kuno dan Wotan dalam agama Jerman kuno.
Henoteisme adalah mempercayai satu Tuhan untuk satu bangsa dan bangsa-bangsa lain memiliki tuhannya sendiri-sendiri. Henoteisme mengandung faham tuhan nasional. Faham yang serupa ini terdapat dalam perkembangan faham keagamaan masyarakat Yahudi. Yahweh pada akhirnya mengalahkan dewa-dewa yang lainnya, sehingga Yahweh menjadi tuhan nasional bangsa Yahudi.
Dalam masyarakat yang sudah maju agama yang dianut bukan lagi dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme akan tetapi agama monoteisme, yaitu agama tauhid. Dasar ajaran agama monoteisme adalah tuhan satu, Tuhan Maha Esa, dengan demikian tuhan tidak lagi merupakan tuhan nasional akan tetapi tuhan internasional, tuhan semua bangsa di dunia ini dan bahkan Tuhan Alam Semesta. Disinilah Islam mengambil posisi sebagai agama tauhid yang hanya mengakui adanya satu tuhan yaitu Allah SWT. yang merupakan inti dari ajaran Agama Islam yang terumuskan dalam kalimat tauhid Laa ilaaha illallah. Dan keyakinan atau keimanan yang merupakan pengembangan dari kalimat tauhid di atas sering disebut dengan Aqidah.
Aqidah menurut etimologi adalah ikatan atau sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Aqidah dalam pengertian teknis artinya iman atau keyakinan. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada Dzat Mutlak Yang Maha Esa yang disebut Allah SWT. Allah Maha Esa dalam dzat, sifat dan perbuatan wujud-Nya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman dan prima causa seluruh keyakianan Islam.
Pokok-pokok keyakinan Islam yang terangkum dalam istilah Rukun Islam adalah :
- Keyakinan kepada Allah SWT.
- Keyakinan kepada Malaikat.
- Keyakinan kepada Kitab Suci.
- Keyakinan kepada Nabi dan Rasul.
- Keyakinan kepada Hari Akhir.
- Keyakinan kepada Qadha dan Qadhar.
Download lebih lengkapnya...
Prof.Dr.Ir.Roosseno (Bapak beton Indonesia)
Tanggal 2 Agustus 2008 merupakan momentum 100 tahun kelahiran Prof Dr (HC) Ir Roosseno. Predikat Bapak Beton Indonesia tepat diberikan kepada Roosseno
Prof. Dr. (HC) Ir. Roosseno (lahir 2 Agustus 1908 - meninggal 15 Juni 1996 adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Ia dijuluki sebagai Bapak Beton Indonesia dan dialah yang mengusulkan kepada Presiden Sukarno untuk membentuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia sekaligus ditunjuk menjadi Dekan dari fakultas tersebut pada 17 Juli 1964. ”Sebagai insinyur muda, Roosseno selalu mengutamakan penggunaan beton untuk bangunan teknik sipil karena (ia) berpendapat 'raw material' beton mudah diperoleh di Indonesia sehingga harga bangunan dapat menjadi murah.” (Dr Ir FX Supartono, dalam Pembukaan Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Jakarta, 19 Agustus 2008)
Seminar tahunan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) tahun 2008, telah menetapkan untuk memberi penghargaan kepada almarhum Prof R Roosseno Soerjohadikusumo dan mendedikasikan seminar ini untuk memperingati 100 tahun kelahirannya pada 2 Agustus silam.
Prof.Ir Roosseno adalah pelopor konstruksi beton di Indonesia. Ia juga guru yang baik di bidang ilmu beton, juga profesional dan nasionalis sejati yang selalu mengabdi dan berjuang bagi kemajuan bangsa dan Tanah Air-nya.
Riwayat lebih lengkap tentang Roosseno kini dapat didalami melalui dua buku yang terbit seiring peringatan 100 tahun kelahirannya, yaitu Cakrawala Roosseno karya Eka Budianta dan Roosseno—Jembatan dan Menjembatani (Editor Wiratman Wangsadinata dan G Suprayitno).Penulis lain, Ir. Wiratman dan Suprayitno menghadirkan visi seorang Roosseno, khususnya dalam bidang ilmu teknik, tetapi juga dalam bidang lain, termasuk dalam ilmu perdamaian (polemologi).
Kiprah dalam perkembangan rekayasa teknik, dalam hal ini teknik sipil, di Indonesia. dilakukan antara lain—dalam konteks waktu itu (1963), tatkala menjadi promotor Proklamator—disebut karya-karya teknik sipil yang di dalamnya ada peranan Bung Karno, yakni Gedung Pola, Kompleks Asian Games, Hotel Indonesia, Jakarta By-Pass, Masjid Istiqlal, dan Tugu (Monumen) Nasional. Roosseno dan teknik sipil
Sambil mengenang Roosseno, mau tak mau terkenang juga ilmu teknik sipil, yang sering didefinisikan sebagai disiplin teknik profesional yang berurusan dengan desain, konstruksi, serta pemeliharaan bangunan fisik dan lingkungannya. Di dalamnya termasuk jalan raya, jembatan, bendungan, terusan, dan gedung-gedung. Ini adalah bidang teknik yang paling tua setelah teknik militer dan memang sengaja didefinisikan demikian untuk membedakan dengan teknik militer. Ada yang menyebut, bidang ini berawal antara tahun 4000 dan 2000 sebelum Masehi di Mesir Kuno dan Mesopotamia, yaitu ketika manusia mulai berhenti menjadi makhluk nomaden dan ingin menetap di satu tempat. Karena itu lalu manusia memerlukan rumah. Dari tujuan awal yang simpel tersebut berikutnya lahir karya teknik sipil yang amat mengagumkan, bahkan di antaranya menjadi keajaiban dunia, seperti Piramida Mesir dan dari wilayah Nusantara sendiri Candi Borobudur. Pada abad ke-20, apa yang sering disebut sebagai keajaiban dunia juga kental bernuansa teknik sipil. Menurut Himpunan Insinyur Sipil Amerika (ASCE), karya-karya yang digolongkan keajaiban teknik sipil abad ke-20 adalah Terowongan Channel (Inggris-Perancis), CN Tower (Toronto), Empire State Building (New York), Golden Gate (San Francisco), Bendungan Itaipu (Brasil-Paraguay), Sistem Perlindungan Laut Utara Belanda, dan Terusan Panama. Keajaiban internasional tersebut memperlihatkan kemampuan masyarakat modern untuk mencapai puncak yang sebelumnya tak terjangkau. Capaian itu juga mencibir ucapan yang dikatakan sebelumnya ”Itu tak bisa dikerjakan” (ASCE, Situs www.ce.memphis.edu, 1996/1997). Himpunan di Amerika ini mendapatkan masukan dari pakar teknik terkemuka dari berbagai penjuru dunia untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti desain dan konstruksi yang belum pernah dikerjakan (pioneering), juga kontribusinya bagi kemanusiaan, serta tantangan-tantangan teknik yang berhasil diatasi. Karya-karya yang dipilih memang mengingatkan orang pada Tujuh Keajaiban Dunia masa lalu, yang melukiskan keterpesonaan manusia terhadap karya teknik yang tampaknya menerobos batas alam itu. Sementara keajaiban kuno hanya sedikit saja yang tinggal, keajaiban modern menampilkan warisan teknik sipil terhadap abad ke-20. Dalam perkembangan ilmu teknik sipil yang mengagumkan itulah Roosseno lahir, tumbuh, dan berkarya. Tentu apa yang sekarang berkembang sudah jauh berbeda dengan teknik sipil saat Roosseno hidup.
Namun, kalau harus meringkaskan, prinsip dasar beton masih tetap sama, kata FX Supartono. Unsur-unsurnya tetap semen, air, dan kerikil, hanya saja adonan jauh lebih baik dengan tambahan admixture yang membuat hasil lebih plastis. Pada masa lalu air harus banyak karena kalau tidak banyak adonan tak bisa dituang. Kini, air bisa dibuat lebih sedikit sehingga hasilnya lebih kuat.
Untuk soal kekuatan ini, pada masa Roosseno orang berbicara pada kekuatan 20 MPa (megapascal, atau satu juta pascal; satu pascal melambangkan kekuatan beton yang mampu menahan tekanan sebesar satu kilogram per cm persegi). Kini, angka tersebut sudah berlipat jauh. Namun, yang tidak kalah penting dari pencapaian fisik adalah warisan ilmu dan semangat dari Roosseno kepada generasi penerus. Semasa masih hidup, Bapak Konstruksi Beton kita ini dikenal bisa menjelaskan ilmu-ilmu yang sulit dengan cara penyampaian sederhana. Dengan itu, murid-murid diharapkan lebih terinspirasi lagi, dan semakin cinta mendalami teknik sipil. Sejak bekerka di Department van Verkeer en Waterstaat tahun 1935.Rooseno berhasil meyakinkan atasannya untuk mengutamakan penggunaan beton dalam pembangunan jembatan di Indonesia. Alasannya, bahan-bahan dasar beton, seperti pasir, batu pecah, semen, dan kayu perancah, dapat dibeli di Indonesia sehingga biaya pengadaannya akan masuk kantong dan menyesejahterakan rakyat.
Pada masa pendudukan Jepang, 1 April 1944 Roosseno diangkat menjadi guru besar (kyudju) bidang ilmu beton di Bandung Kogyo Daigaku. Lalu, sebagai orang swasta yang baru hijrah dari Yogyakarta ke Jakarta, tanggal 26 Maret 1949 ia diangkat menjadi guru besar luar biasa ilmu beton di Universiteit Van Indonesi, Faculteit van Technische Wetenschap di Bandung.
Taken from : kompas and other many source
Teknik Sipil
Selamat Datang di Halaman Kuliah Saya,
Disini akan anda temukan meteri-materi saya saya pelajari sebagai mahasiswa jurusan Teknik Sipil. Sebelum mengetahui tentang materi kuliah yang saya pelajari, mungkin lebih baik tahu dulu secara singkat apa itu Teknik Sipil.
Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Materi yang di pelajari :
Disini akan anda temukan meteri-materi saya saya pelajari sebagai mahasiswa jurusan Teknik Sipil. Sebelum mengetahui tentang materi kuliah yang saya pelajari, mungkin lebih baik tahu dulu secara singkat apa itu Teknik Sipil.
Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Materi yang di pelajari :
- Mekanika teknik
- Teknologi Bahan Konstruksi
- Mekanika Tanah
- Mekanika Teknik
- Teknik Pondasi
- Mekanika Fluida
- Hidrologi
- Hidrolika
- Bangunan air
- Manajemen konstruksi
- Dinamika Struktur
- Informatika
- Ilmu Ukur Tanah
- Sistem Transportasi
- Teknologi Bahan Konstruksi
- Struktur bangunan sipil
cabang-cabang dari Ilmu teknik sipil :
- Struktural
- Geoteknik
- Manajemen Konstruksi
- Hidrologi
- Teknik Lingkungan
- Transportasi
- Informatika Teknik Sipil
Langganan:
Postingan (Atom)