25 Juli, 2009

Kegagalan hanyalah sebuah mitos

salam kepada para pembaca, mungkin tulisan saya kali ini agak berbeda dengan tulisan-tulisan yang lain. tulisan ini saya maksudkan agar saya selalu dapat menginggat apa yang baru saja saya pikirkan. pikiran saya sengaja saya biarkan untuk masuk kedalam otak saya di saat saya duduk di depan meja belajar saya. Dan menurut saya sangat perlu untuk tulisan ini saya tulis.

Pikiran itu memiliki beberapa sebuah kesimpulan salah satunya adalah seperti yang tertera pada judul diatas yaitu Kegagalan hanyalah sebuah mitos. Pasti ada sebuah alasan mengapa saya menulis statement tersebut. sebelumnya mungkin saya akan memberikan umpan untuk dapat sampai pada statement itu. pastinya kita telah menyadari bahwa seluruh kehidupan ini berjalan dengan kesempurnaan, memiliki sebuah hubungan yang selaras satu sama lain. tidak dapat kita untuk merubah sedikitpun Sunahtullah (kodrat) itu. yang terkadang mungkin kita ingin pergi ke masa lalu dengan maksud agar memperbaiki masa depan kita, seandainya saya dapat pergi pada saat ibuku belum meninggal mungkin saya akan berbuat sangat baik padanya. atau seandainya saya dapat pergi ke masa lalu maka kecelakaan itu pasti tidak akan terjadi dan saya dapat memandangi wajah indah ibu saya. tapi tu tidak akan pernah terjadi seperti dalam sebuah hadist "........seandainya suatu umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu maka mereka tidak bisa memberi manfaat tersebut kecuali yang telah ditakdirkan Allah untukmu dan apabila mereka berkumpul untuk memadharatkanmu maka mereka tidak bisa memadharatkanmu kecuali dengan apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah atasmu, telah di angkat pena dan telah kering tinta" (HR. Tirmidzi, dan dia berkata hadits hasan shohih). kalimat yang saya bold adalah pernyataan yang sangat jelas. Nah jika pena telah diangkat maka tidak akan ada ketetapan baru lagi yang ditulis dalam takdir kehidupan dan jika tinta telah kering maka tidak akan sesuatu yang tertulis itu akan hilang atau sebuah takdir tidak terjadi. Dan bagaimana dengan sebuah kegagalan? apakah dalam sebuah tulisan itu Allah sengaja menulis sebuah kegagalan pada kita yang membuat kita semakin terpuruk? atau kita sendiri yang menggangap sebuah tulisan-tulisan indah dan sempurna ini adalah kagagalan? dan jawaban ini mungkin saya jabarkan berikut.

terkadang kita melihat di sekililing kita menggatakan
"saya telah gagal menjadi anak yang baik bagi orang tua saya",
"saya telah gagal dalam menjalin sebuah hubungan",
"saya telah gagal dalam membentuk negara ini menjadi negara yang lebih baik",
"saya telah gagal untuk menjadi mahkluk tuhan (Allah SWT) yang taat".


dan seiring dengan kata itu keluar dari mulut maka bersamaan pula kegagalan-kegagalan yang mereka anggap akan selalu bersamanya hingga kapan pun bahkan setelah kematian datang yaitu akhirat (neraka). Bagaimana agar kegagalan itu tidak menghampiri kita? mungkin orang-orang di sekitar kita mengatakan "You must work harder" atau kau harus melakukan yang lebih keras lagi. tapi ternyata yang saya lihat orang yang menuruti perintah itu malah lebih masuk kedalam lubang kegagalan yang mereka anggap itu. contoh real sederhananya mungkin pada saat seorang calon mahasiswa mendaftar dalam perguruan tinggi favorite dalam tes pertama dia tidak mendapatkan kursi yang dia inginkan dan dia anggap itu adalah sebuah kegagalan dan yang hanya dalam pikirannya bagaimana agar dia dapat menghilangkan kegagalan dalam dirinya, yaitu dengan lolos dalam tes itu. orang-orang disampingnya mengatakan bahwa dia adalah orang yang gagal, "padahal sebelum test saya telah belajar dengan sangat giat tapi menggapa saya tidak lolos tapi teman saya kelihatannya tidak belajar dengan giat dapat lolos dalam tes itu".orang-orang di sekelilingnya mengganjurkan kamu harus belajar lebih keras lagi lewati malammu dengan belajar. dengan perasaan yang dipenuhi dengan nafsu mendapatkan kursi yang dinginkannya dia lakukan apapun karena dengan dia lolos Perguruan tinggi itu dia dapat dikatakan orang berhasil. Padahal buktinya tidak jika ia lolos di perguruan tinggi itu masih banyak "ladang-ladang" yang akan membuat dia merasa gagal seperti tidak mencapai nilai IP yang dinginkan, DO, menjadi mahasiswa abadi ataupun dia tidak bekerja di tempat yang dia tekuni selama kuliah. dan semakin tinggi kedudukan kita maka kegagalan yang kita anggap itu pun semakin besar.

Lalu apa itu kegagalan ? Menurut saya "kegagalan yang kita anggap itu" kurang lebih adalah sebuah perasaan yang tidak dapat menerima atau menolak keadaan yang dialami. jadi kegagalan adalah hanya sebuah mitos yang dipercayai oleh orang-orang yang tidak dapat atau menolak keadaan yang dialami. Nah berarti cara agar kita tidak di datangi "kegagalan yang kita anggap" itu hanya menerima atau menyerahkan diri secara Ikhlas kepada setiap keadaan yang kita alami. apakah semudah itu ? padahal ada orang yang belajar teknik sipil tinggi-tinggi untuk dapat menghindari kegagalan dalam membuat gedung atau ada orang yang belajar sistem management betahun-tahun untuk menghindari kebangkrutan. jawaban saya YA hanya dengan cara itulah kita dapat menghindari kegagalan itu, toh dapat kita lihat banyak pula gedung-gedung yang buat oleh teknik sipil akan roboh dan banyak pula para ahli ekonomi yang mengalami kebangkrutan. dan jika kita dapat melakukan itu maka kita mungkin akan bersama dengan orang-orang besar seperti Nabi Muhammad SAW, Aristoteles, Siddhartha Gautama, Imam Al Ghazali dan orang besar lainnya saya yakin tidak mempercayai sebuah mitos itu, orang-orang yang telah menyerahkan diri kepada setiap keketapan yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Dan maka dari itu lah barangsiapa yang masuk kedalam Islam yang artinya menyerahkan diri ke Allah pasti akan selamat dunia dan akhirat.

bersemangat dalam menjalani kehidupan yang singkat ini ingat bahwa aliran air sungai akan terus mengalir dari yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan tidak dapat jalan mundur jika selama tidak diberikan gaya. mas.a depan dan masa lalu tidak ada yang tahu kecuali Allah yang kita tahu hanya hari ini, detik ini

semua yang benar datangnya dari Allah dan yang salah dari kebodohan saya sendiri. terus
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |