09 Februari, 2010

Kekerasan Di Sekolah Tinggi

Ini lagi mentang-mentang senior maen pukul aja? 
Apakah untuk mendisplinkan orang harus dengan pukulan?
Apakah Kebo dan Kita ga ada bedanya dalam hal meningkatkan kedisiplinan? 
Sering berfikir kalo dunia kerja disana memang keras, tapi masa harus diperlakukan dengan kekerasan pula. Apakah seorang pegawai sama dengan preman nanti kalo sudah dilapangan?. 
Tapi ternyata bukan hanya perguruan tinggi negara aja yang melakukan kegiatan ini namun kampus saya juga sekitar 2 tahun lalu masih mem"budaya"kan kegiatan ini. (dan untungnya pas tahun saya udah ga ada. hehe) 
Saat ini mungkin telah ada yang memperlajari fenomena ini, namun masih ada aja kegiatan ini  khususnya ditempat yang senioritasnya masih kuat.
Perpeloncoaan ini dimata saya hanya sebagai balas dendam yang dilakukan oleh seniornya, Tapi kalo mau dipikir siapa ya Senior awal yang mem"budayakan" ini ya? 
dan juga menurut saya para senior ini sengaja melakukan ini untuk membentuk sebuah hubungan senioritas agar membuat dirinya "aman". contohnya jika nanti sudah lulus para seniornya sangat takut jika juniornya bisa lebih baik dari dirinya dalam hal jabatan, Jadi dengan membentuk senioritas diharapkan senioritas ini masih ada setelah lulus. Memang kematian adalah resiko terberat tapi mau bagaimana lagi namanya juga yang diharapkan gampang dapat kerja, gampang dapet duit. Ini adalah alasan pribadi saya yang berfikir 2 kali jika mau masuk Pegawai Negeri. karena sebagian besar orang mau masuk pegawai negeri karena biasanya biayanya murah, Gampang cari kerja, Dapet Pensiunan. Jarang yang emang berniat untuk membangun negara lebih seperti yang kumandangkan oleh para calon pejabat. 
 Sampai ada yang tewas
Aduh kenapa ya akhir-akhir ini selalu berpikiran tentang perkulihan yang membuat perasaan menjadi kacau. Bangun tidur sampe tidur lagi pikirannya bagaimana IPK bisa Baik, Ntar Buat TA bisa gampang, sampe berpikir bagaimana biar ntar kalo lulus bisa gampang kerja? Sholat sih jarang bolong (Lah ko jarang harusnya jangan dong.hehehe), Tapi kayanya sholat yang saya lakukan cuma ngejalanin kewajiban aja (kalo ga dilaksanain ga enak aj), Hafalan-hafalan juga dah terbang jauh kemana tergantikan hafalan-hafalan pelajaran yang siap buat dilupain lagi. Pusing, Penat, dan Kacau yang sekarang terasa. Padahal niatnya saya kuliah itu untuk membuat saya bisa mendekati Allah lebih dekat pendapat ini saya percaya karena banyak orang yangberpendapat seperti ini "kalau kuliahnya bener ntar kerjannya gampang, kalo kerjannya gampang, ntar duitnya banyak, kalo duitnya banyak ntar hidupnya enak, kalo hidupnya enak, ibadahnya enak. (nah loh jadi kalo mau ibadah harus hidupnya enak dulu? Padahal bukannya Ibadah itu untuk membuat hidup kita enak?).  Jadi berpikir mana yang lebih penting antara kuliah atau agama yang lebih penting. Jika kedunnya memang penting bagaimana caranya agar bisa menyeimbangkannya? Ingin rasanya seperti Harun Yahya mencari ilmu tapi dalam waktu yang sama mencari Hakikat ke-esaan Allah. Ingin rasanya Yusuf Islam (Cat Steven) Bernyanyi tapi dalam waktu yang sama mencari Hakikat ke-esaan Allah.

(Setelah membaca Hadist)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasululullah saw. bersabda, "Pada hari Kiamat akan ada penyeru yang akan memanggil, 'Dimanakah orang yang berakal? "Orang banyak akan bertanya, "Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang berakal itu? "Penyeru itu berkata, "mereka itu ialah orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring. Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, 'Ya Allah, Tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka periharalah kami dari siksa api neraka'. Sebuah bendera akan diikatkan kepada mereka, maka orang-orangpun berjalan mengikuti bendera meraka. kemudian penyeru itu berkata mereka, 'masuklah kalian kedalam surga untuk selama-lamanya'. " (HR. Al Ashbahani)
dari Fadillah Amal 

www.amiboyz.co.cc
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |