26 Juni, 2009

Hancurkan Password PDF dengan PDF Password Remover

Kali ini saya tulisan saya tentang bagaimana mengatasi file pdf yang di protect, sehingga tidak dapat di copy ke document. seringkali saat kita mendownload sebuah file pdf file tersebut tidak dapat di copy maka dengan PDF Password Remover masalah itu sedikit teratasi klik di sini untuk mendownload. Ini adalah tahap-tahap mengunakannya
  1. Download dan install PDF Password Remover (ya iyalah masa ya iyadong).hehehe
  2. buka PDF Password Remover seperti gambar dibawah ini
  3. Setelah di buka klik open PDF(s) (di kiri bawah) untuk memilih file PDF yang di protect. ini adalah contoh file yang di protect.
  4. setelah klik open, lalu save file tersebut dengan nama atau folder yang diinginkan
  5. setelah itu selesai, Jika berhasil maka akan muncul seperti gambar di bawah ini ini adalah contoh file PDF yang di remove protectnya

Selesai mudah bukan, yah dari pada harus ketik ulang apalagi kalo lagi buru-buru buat ngerjain tugas.heheh

24 Juni, 2009

Sejarah Transportasi Kereta Api

Perkembangan transportasi kereta api menggunakan jalan rel bermula dari dikembangkannya usaha untuk meningkatkan pelayanan transportasi yang meliputi antara lain kuantitas pengangkutan, kecepatan perjalanan, dan keawetan sarana prasarananya. Awal mula terciptanya jalan rel bisa dikatakan bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara. Hasil penambangan batu bara semula diangkut dengan kereta yang ditarik kuda. Terdapat dua masalah berkaitan dengan penggunaan kereta yang ditarik kuda ini, yaitu:
a. jalan yang dilalui cepat rusak
b. kapasitas angkut rendah

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pada jalan yang dilalui dipasang balok-balok kayu membujur, dengan maksud dapat memberikan landasan yang lebih kuat dan memperkecil hambatan antara roda dan permukaan jalannya. Dengan memasang balok-balok kayu membujur tersebut kapasitas angkut seekor kuda yang menarik kereta bisa meningkat.

Balok-balok kayu membujur ini ternyata masih juga cepat rusak, baik oleh cuaca maupun oleh beban kereta, maka perkembangan berikutnya ialah bagian atas balok kayu diberi lapisan yang lebih kuat yaitu besi. Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan besi. Meskipun sudah menggunakan batang besi, tetapi dengan masih digunakannya bentuk roda biasa, masih terjadi melesetnya roda keluar dari batang besi dimaksud. Untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini terjadi pada tahun 1789. Akibat dari penggunaan flens pada roda ini mengakibatkan kendaraannya tidak dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak itulah terjadi perbedaan antara jalan raya dan jalan yang menggunakan batang besi atau jalan rel.
Image

Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan dengan mesin (lokomotif) uap. pada masa-masa tersebut jalan rel mulai pula dibangun di beberapa negara, seperti Perancis, Jerman, Belgia, Belanda, Rusia, Austria, Indonesia (lihat Sejarah Kereta Api Indonesia). Perkembangan kereta api baik sarana maupun prasarananya terus berjalan. Pengembangan dalam hal kecepatan, pelayanan, keselamatan, efisensi, dan kenyamanan terus pula dilakukan, hal ini seiring pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta diesel-listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di Amerika tahun 1934.Image

Perkembangan terus berjalan termasuk dalam rancang bangun, teknologi komunikasi dan informasi, dan teknologi bahan. Hal ini membawa pula perkembangan sarana dan prasarana kereta api, misalnya kereta api super cepat, kereta api monorail (dengan satu rel), kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat. Begitu pula perkembangan dalam teknologi penggeraknya, misalnya lokomotif diesel, diesel-listrik dan penggerak listrik. Teknologi persinyalan juga berkembang sehingga tidak hanya digunakan sinyal mekanis tetapi juga sinyal elektris.

Sumber: Buku Jalan Rel (Suryo Hapsoro Tri Utomo)



17 Juni, 2009

Berang-Berang: Insinyur Pembuat Bendungan


Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah Anda, ternyata masih terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah satu dari sekian banyak contoh yang ada adalah berang-berang.

Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah Anda, ternyata masih terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah satu dari sekian banyak contoh yang ada adalah berang-berang.

Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar

Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina yang pergi untuk membuat sarang baru untuk mereka sendiri. Pasangan berang-berang ini akan membangun rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk mengerjakannya, pertama kali mereka harus membendung laju arus sungai. Untuk menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti yang telah dilakukan manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat bendungan.

Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan bahan baku. Bahan baku ini terdiri atas balok kayu dan cabang-cabang pohon. Berang-berang mulai bekerja dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. Pertama-tama mereka memakan sedikit dedaunan dari pohon yang mereka temukan. Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan mendorong pohon ini hingga roboh. Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang utama pohon tersebut. Yang menarik di sini adalah mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai.

Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang paling sederhana. Selanjutnya, berang-berang memotong pohon tersebut pada cabang-cabangnya. Mereka memulai membangun bendungan dengan meletakkan cabang-cabang tersebut di depan gelondongan kayu terbesar yang telah mereka robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan yang mereka gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja.

Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan penuh kesabaran. Dua ekor berang-berang menebang rata-rata empat ratus pohon per tahun. Mereka memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari bendungan pada cabang-cabangnya, dan kemudian menyeret potongan-potongan tersebut ke bendungan.

Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang atau cabang pohon. Karena mereka menggunakannya setiap waktu, maka gigi depan ini menjadi tumpul atau rusak. Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan memperhitungkan semua hal ini sebelumnya. Gigi depannya yang tajam selalu tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai dengan pekerjaan yang harus mereka lakukan.

Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk berenang dan menyelam dalam air. Kakinya berselaput sehingga mudah mengayuh air. Ekor belakangnya berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga mereka dapat berenang dengan nyaman dalam air.

Dan Bendungan Pun Terbentuk...

Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh semangat. Mereka begitu ahli dalam menyusun batang pohon dan cabang-cabang kecil, dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap hari.

Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang terbendung di bagian depan pun semakin meninggi. Akhirnya, setelah beberapa bulan bekerja, danau yang besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah besar, berang-berang harus memperkokoh bendungan tersebut dan memperbaiki kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran.
Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan ini sungguh menakjubkan. Sebuah bendungan yang sesungguhnya, yang menyerupai buatan manusia, telah terbentuk.

Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam bentuk cekung. Bentuk seperti ini tidak dipilih secara kebetulan. Karena bentuk bendungan yang terbaik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk cekung. Faktanya, bendungan pembangkit listrik tenaga air modern yang ada sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung.

Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang pada manusia dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari pertama dari kehidupan mereka. Lalu, siapakah yang memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak diragukan lagi, suatu makhluk hidup tidak mungkin memperoleh kemampuan membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat menemukan bentuk bendungan yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan air secara kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan ini kepada generasi berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan yang mereka miliki, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi ilham atas apa yang mereka lakukan.

Rumah Bertingkat di Atas Air

Tujuan berang-berang membangun bendungan yang besar ini adalah untuk mendapatkan danau dengan air yang tenang di mana mereka dapat membuat sarang. Mereka juga membuat sarang ketika mereka sedang membangun bendungan. Sarang tersebut terletak di salah satu sisi danau, di suatu tempat yang dekat dengan tepian. Sarang ini, yang terlihat seperti gundukan kayu jika dilihat dari atas, ternyata didisain dengan sangat rapi.

Satu-satunya jalan masuk ke dalam sarang adalah dari bawah permukaan air. Untuk mencapainya, haruslah melalui terowongan tersembunyi. Terowongan ini bermuara pada suatu bilik tersembunyi di atas permukaan air. Keluarga berang-berang hidup di bilik yang kering dan aman ini. Sejumlah berang-berang membangun sarangnya dua lantai. Lantai pertama adalah sebagai jalan masuk dan ruang tamu, dan laintai berikutnya sebagai ruang makan dan ruang tidur.

Sarang berang-berang memiliki dua jalan masuk bawah air dan satu lubang angin yang terletak di bagian paling atas. Dalam sarangnya yang luar biasa ini, berang-berang tidak hanya terlindung dari bahaya luar, tapi juga memiliki naungan yang nyaman.

Ilham dari Allah

Danau kecil yang dibentuk berang-berang kadang dapat mencapai kedalaman tiga sampai empat meter. Mereka sebenarnya tidak memerlukan air sedalam ini untuk membangun sarang mereka. Kalau begitu, mengapa mereka membuat danau sedemikian dalam?
Jawaban atas pertanyaan ini tampak nyata pada musim dingin. Pada musim dingin, permukaan air membeku dan membentuk lapisan es yang lumayan tebal. Jika danau tidak cukup dalam, danau akan membeku hingga ke dasar, dan segala yang ada akan memjadi bongkahan es, dan ini akan melumpuhkan kemampuan berang-berang untuk bergerak.

Berang-berang, seolah tahu akan hal ini dan berusaha membuat danau kecil tersebut sedalam mungkin. Dengan demikian, di musim dingin, lapisan air yang tebal tersisa di bawah es. Ini cukup bagi berang-berang untuk dapat bergerak di dalam air dan mendapatkan makan.

Jika seseorang berpikir tentang hal ini, akan jelas bahwa apa yang dilakukan oleh berang-berang sangatlah luar biasa. Makhluk kecil ini berhasil mengerjakan sesuatu yang kebanyakan orang tidak mampu melakukannya tanpa pendidikan dan pelatihan khusus. Jadi, siapakah yang menjadikan mereka mampu melakukan hal ini?

Adalah mustahil mengatakan bahwa berang-berang adalah makhluk yang memiliki kecerdasan istimewa. Jadi, bagaimana binatang kecil ini merencanakan sarangnya dengan terowongan masuk istimewa ke dalam air, dan dilengkapi lubang angin? Bagaimana mereka tahu cara membuat bendungan dengan disain yang sama seperti pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air paling modern di dunia?

Pekerjaan-pekerjaan ini jauh di luar jangkauan kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki binatang kecil yang menawan ini. Jelas bahwa ada kekuasaan luar biasa yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik.

Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan semua makhluk hidup dan mengilhami perilaku berang-berang, juga mengilhami berang-berang untuk membuat bendungan dan sarang mereka yang sempurna. Allah menyatakan Kekuasaan-Nya atas semua makhluk hidup dalam sebuah ayat Alquran:

Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada dilangit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk. (QS. Ar-Ruum, 30:26)

Sumber : Harun Yahya

10 Juni, 2009

Ngantri buat dapetin Flash disk 4 GB Rp 50000






ini adalah sepenggalan photo yang menunjukan bahwa sangat "beringasnya" masyarakat Indonesia termasuk saya, heheh.



ini adalah sepenggalan photo yang menunjukan bahwa sangat "beringasnya" masyarakat Indonesia termasuk saya, heheh. yang ingin mendapatkan FD 4 GB seharga Rp50000 dengan hanya menyediakan tiket masuk FKI. Tempat penerimaan FD yang berada dalam Plenary Hall ini, sempat mengundang perhatian banyak pengunjung lainnya dikarenakan panjangnya antrian. Pembagian FD Vandisk 4 GB ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 10-12 juni. (yah lumayan deh ini acara apalagi bagi kantong mahasisiwa seperti saya hahah)

09 Juni, 2009

Theodolit





Assalamualaikum . salam untuk para pembaca semua . kali ini saya ingin mencoba menulis tentang mata kuliah Ilmu Ukur Tanah saya, dan kebetulan kuliah ini sedang dalam materi Pengukuran Mendatar. Sebelum Mempelajari pengukuran mendatar kami di perkenalkan tentang theodolit . Ini adalah sedikit penjelasan tentang theodolit

Theodolite adalah alat untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal, yang digunakan dalam hubungan triagulasi. alat ini merupakan alat yang sangat penting dalam surveying dan pekerjaan di dunia teknik, terutama untuk dapat mengenali permukaan tanah, bukan hanya itu theodolite sudah dapat digunakan untuk tujuan yang lain di tanah lapang seperti dalam meteorologi dan teknologi peluncuran roket. Theodolite modern terdiri dari telespkop yang dapat digerakan dengan 2 sumbu garis tegak lurus untuk yang horizontal sumbu cembung putar, dan sumbu vertikal. ketika teleskop di arahkan ke benda yang di inginkan, di setiap sudut dan sumbu dapat mengukur dengan ketelitian yang baik. (sumber : Wikipedia)

Atau dalam sumber yang lain yaitu MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL SMKP2K02-03MKP pengertian theodolite sebagai berikut

Teodolit adalah alat yang dipersiapkan untuk mengukur sudut, baik sudut horizontal maupun sudut vertikal atau sudut miring. Alat ini dilengkapi dua sumbu, yaitu sumbu vertikal atau sumbu kesatu, sehingga teropong dapat diputar ke arah horizontal dan sumbu horizontal atau sumbu kedua, sehingga teropong dapat diputar kearah vertikal. Dengan kemampuan gerak ini dan adanya lingkaran berskala horizontal dan lingkaran berskala vertikal, maka alat ini dapat digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal.

Dengan kemampuan teropong bergerak kearah horizontal dan vertikal, mengakibatkan alat mampu membaca sudut horizontal dan vertikal pada dua posisi, yaitu posisi pertama kedudukan visir ada di atas dan kedua posisi visir ada di bawah. Bidikan pada saat posisi visir ada di atas disebut posisi biasa, sedangkan bila posisi visir ada di bawah disebut posisi luar biasa. Bacaan sudut horizontal pada posisi biasa dan luar biasa akan berselisih 180° atau 220g, , atau bila posisi biasa nolnya ada di Utara, pada posisi luar biasa nolnya ada di Selatan. Untuk sudut vertikal juga sama berbeda 180° atau 220g, atau bila pada posisi biasa bacaan sudut vertikalnya menunjukkan sudut zenit, pada keadaan luarbiasanya menunjukkan sudut nadir.

Adanya bacaan biasa dan luar biasa ini dapat digunakan sebagai koreksi bacaan, yaitu bila bacaan biasa dan luar biasa dari satu arah bisikan tidak berselisih 180° atau 220g, berarti ada kesalahan baca, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.

Pada pengukuran yang tidak menghendaki tingkat ketelitian yang tinggi, biasanya pembacaan cukup dilakukan pada posisi biasa.

Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur jarak bila pada diafragmanya dilengkapi benang stadia. Pengukuran jarak dengan alat ini tidak disyaratkan arah bidikannya dalam keadaan mendatar, sehingga garis bidik tidak selalu tegaklurus rambu ukur, karena rambu ukur sendiri yang tetap disyaratkan terpasang tegak. Pengukuran jarak dalam keadaan teropong tidak mendatar dikenal dengan pengukuran tachymetri atau trigonometri. Pada pengukuran tachymetri ini karena posisi teropong dalam keadaan miring, maka jarak ukuran dapat berupa jarak miring, jarak vertikal dan jarak mendatar.....


07 Juni, 2009

New Building Design Withstands Earthquake Simulation

ScienceDaily (Mar. 9, 2009) — Researchers at the University of Michigan simulated an off-the-charts earthquake in a laboratory to test their new technique for bracing high-rise concrete buildings. Their technique passed the test, withstanding more movement than an earthquake would typically demand.
Making existing structures earthquake resistant
Hurricane proof buildingScienceDaily (Mar. 9, 2009) — Researchers at the University of Michigan simulated an off-the-charts earthquake in a laboratory to test their new technique for bracing high-rise concrete buildings. Their technique passed the test, withstanding more movement than an earthquake would typically demand.
Making existing structures earthquake resistant
Hurricane proof building
Tensile strength
The engineers used steel fiber-reinforced concrete to develop a better kind of coupling beam that requires less reinforcement and is easier to construct. Coupling beams connect the walls of high rises around openings such as those for doorways, windows, and elevator shafts. These necessary openings can weaken walls.
"We simulated an earthquake that is beyond the range of the maximum credible earthquake and our test was very successful. Our fiber-reinforced concrete beams behaved as well as we expected they would, which is better than the beams in use today," said James Wight, the Frank E. Richart Jr. Collegiate Professor in the U-M Department of Civil and Environmental Engineering.
Working with Wight on this project are Gustavo Parra-Montesinos, an associate professor in the Department of Civil and Environmental Engineering, and Remy Lequesne, a doctoral student in the same department.
Today, coupling beams are difficult to install and require intricate reinforcing bar skeletons. The U-M engineers created a simpler version made of a highly flowable, steel fiber-reinforced concrete.
"We took quite a bit of the cumbersome reinforcement out of the design and replaced it with steel fibers that can be added to the concrete while it's being mixed," Parra-Montesinos said. "Builders could use this fiber-reinforced concrete to build coupling beams that don't require as much reinforcement."
The engineers envision that their brand of beam would be cast off the construction site and then delivered. Nowadays, builders construct the beams, steel skeletons and all, bit by bit as they're building skyscrapers.
Their fiber-reinforced concrete has other benefits as well.
"The cracks that do occur are narrower because the fibers hold them together," Parra-Montesinos said.
The fibers are about one inch long and about the width of a needle.
The engineers performed their test in December on a 40-percent replica of a 4-story building wall that they built in the Structures Laboratory. They applied a peak load of 300,000 pounds against the building, pushing and pulling it with hydraulic actuators.
To quantify the results, they measured the building's drift, which is the motion at the top of the building compared with the motion at the base. In a large earthquake, a building might sustain a drift of 1 to 2 percent. The U-M structure easily withstood a drift of 3 percent.
The new beams could provide an easier, cheaper, stronger way to brace buildings in earthquake-prone areas.
The researchers are now working with a structural design firm to install the beams in several high rises soon to be under construction on the west coast.
This research is funded by the National Science Foundation under the Network for Earthquake Engineering Simulation Program.cienceDaily (Mar. 9, 2009) — Researchers at the University of Michigan simulated an off-the-charts earthquake in a laboratory to test their new technique for bracing high-rise concrete buildings. Their technique passed the test, withstanding more movement than an earthquake would typically demand.
Making existing structures earthquake resistant
Hurricane proof building
Tensile strength
The engineers used steel fiber-reinforced concrete to develop a better kind of coupling beam that requires less reinforcement and is easier to construct. Coupling beams connect the walls of high rises around openings such as those for doorways, windows, and elevator shafts. These necessary openings can weaken walls.
"We simulated an earthquake that is beyond the range of the maximum credible earthquake and our test was very successful. Our fiber-reinforced concrete beams behaved as well as we expected they would, which is better than the beams in use today," said James Wight, the Frank E. Richart Jr. Collegiate Professor in the U-M Department of Civil and Environmental Engineering.
Working with Wight on this project are Gustavo Parra-Montesinos, an associate professor in the Department of Civil and Environmental Engineering, and Remy Lequesne, a doctoral student in the same department.
Today, coupling beams are difficult to install and require intricate reinforcing bar skeletons. The U-M engineers created a simpler version made of a highly flowable, steel fiber-reinforced concrete.
"We took quite a bit of the cumbersome reinforcement out of the design and replaced it with steel fibers that can be added to the concrete while it's being mixed," Parra-Montesinos said. "Builders could use this fiber-reinforced concrete to build coupling beams that don't require as much reinforcement."
The engineers envision that their brand of beam would be cast off the construction site and then delivered. Nowadays, builders construct the beams, steel skeletons and all, bit by bit as they're building skyscrapers.
Their fiber-reinforced concrete has other benefits as well.
"The cracks that do occur are narrower because the fibers hold them together," Parra-Montesinos said.
The fibers are about one inch long and about the width of a needle.
The engineers performed their test in December on a 40-percent replica of a 4-story building wall that they built in the Structures Laboratory. They applied a peak load of 300,000 pounds against the building, pushing and pulling it with hydraulic actuators.
To quantify the results, they measured the building's drift, which is the motion at the top of the building compared with the motion at the base. In a large earthquake, a building might sustain a drift of 1 to 2 percent. The U-M structure easily withstood a drift of 3 percent.
The new beams could provide an easier, cheaper, stronger way to brace buildings in earthquake-prone areas.
The researchers are now working with a structural design firm to install the beams in several high rises soon to be under construction on the west coast.
This research is funded by the National Science Foundation under the Network for Earthquake Engineering Simulation Program.

05 Juni, 2009

Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)

Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)

Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:

... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.

Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.

Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang

Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:

Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.

Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.

03 Juni, 2009

Atlantic And East Pacific Ocean Hurricane Seasons Begin For 2009

ScienceDaily (June 2, 2009) — Summer soon begins in the Northern Hemisphere and, on June 1st, the Atlantic hurricane season kicks off. What do Atlantic and Pacific Ocean surface temperatures and heights tell forecasters about what they can expect this season? Although peak hurricane time doesn't arrive until late-summer and early fall, there are some oceanic signals that give a hint of coming activity and NASA satellites are helping to provide that data.


The Atlantic Ocean Hurricane Season runs from June 1 to November 30. In the eastern Pacific Ocean, Hurricane season runs between May 15 and November 30 each year. These dates simply border the times when most tropical cyclone activity happens in this region. The National Oceanic and Atmospheric Administration's (NOAA) National Hurricane Center forecasts tropical cyclones (the generic name for hurricanes, typhoons, tropical storms, tropical depressions) in the eastern Pacific and Atlantic. NASA provides satellite data and conducts tropical cyclone research.

NASA has several satellites in orbit around the Earth that are used to study different aspects of these tropical cyclones, and NASA scientists conduct hurricane research all through the year. Satellites include the Tropical Rainfall Measuring Mission satellite, Aqua, QuikScat, CloudSat, the Geostationary Operational Environmental Satellite (GOES), JASON-1, OSTM/Jason-2, Landsat, and Terra. Except for GOES, which is managed by NOAA, all missions are managed either out of NASA Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Md. or NASA's Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, Calif. NASA Goddard's GOES Project Office generates GOES images and animations.

Using all of these satellites and their instruments, NASA scientists gather data on many factors that determine if a tropical cyclone may strengthen or weaken. Data includes: storm and surface winds; sea surface heights and temperatures; rainfall intensity and area; lightning; cloud water; water vapor; cloud heights, extent of cloud cover and cloud temperature, humidity, atmospheric pressure; cloud development; and size of the storm.

NASA data currently indicate that sea surface temperatures in the tropical Atlantic are below normal. These cooler than normal ocean temperatures could "starve" developing hurricanes of their driving force, which are waters warmer than 80 degrees Fahrenheit, thus suggesting a damping of hurricanes.

Despite Atlantic waters being cooler than normal, the first tropical depression of the Atlantic season formed on May 27 around 11 a.m. EDT in the warmer waters of the Gulf Stream about 310 miles south of Providence, Rhode Island. It then moved away from the mainland U.S. and into cooler waters which led to its dissipation.

Meanwhile in the eastern Pacific, the La Niña conditions of the past few years have faded away. This is also good news for the coming hurricane season, as La Niña tends to drive the jet stream farther north, decreasing the hurricane damping wind shear over the tropics. The jet stream is a ribbon of fast moving air in the upper troposphere that guides low pressure areas (storms) and fronts.

But, it is very early to forecast hurricane activity since much can change during the summer. Will El Niño develop in the Pacific or will La Niña make a surprise return? Will the Atlantic warm up over the summer? And there are some wild cards. Since 1995, the Atlantic has entered multi-decadal conditions that favor increased hurricane activity. This loads the dice for more hurricanes.

In the Pacific, the Pacific Decadal Oscillation's (PDO) characteristic warm "horseshoe" and cool wedge pattern is still strong in the sea surface temperature and sea-level height images. The PDO is a long-term ocean temperature fluctuation of the Pacific Ocean that waxes and wanes approximately every 10 to 20 years.

Most recent NASA sea-surface temperature and height data clearly illustrate the persistence of this basin-wide pattern. "While this PDO pattern tends to make the formation of a new El Niño event less likely, the warm waters in the western Pacific favor a very active western Pacific typhoon ("hurricane" in the eastern Pacific and Atlantic) season and inhibit the hurricane damping condition over the Atlantic and Caribbean," said Dr. William Patzert of NASA's Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Calif.

Patzert sees merit in the cautionary Atlantic hurricane outlook released by NOAA's Climate Prediction Center in May. "It is the beginning of a long summer and oceanic and atmospheric conditions can change dramatically," Patzert said. Statistics and probabilities of today have huge wiggle room.

By fall, today's conditions can change. Being vigilant and preparing for a major hurricane is still the best way to prepare for any hurricane season. "Along hurricane-prone coasts and areas, be ready; you can be clobbered no matter what the expert outlook is today," said Patzert.

Whenever and wherever a tropical cyclone forms, NASA satellite data will provide data that will help forecasters get a better idea of how it's going to behave.


Adapted from materials provided by NASA.

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Kali ini saya akan sedikit membahas tentang mata kuliah matematika 3 yang saya pelajari. setelah mempelajari tentang fungsi integral dan persamaan differensial dan sebagai di matematika 2, matematika 3 di awali dengan materi Sistem Persamaan linier dan matriks. ini adalah ringkasan dari kuliah saya





Jika untuk mendapatkan persamaan nilai x maka penyelesaiannya biasanya dibentuk menjadi sebuah matrik seperti gambar di bawah ini :







bentuk matriks di atas dapat di rubah menjadi matriks eselon dengan Operasi Baris Elementer atau dengan melakukan matriks transpose. sehingga matrik dirubah dapat dirubah menjadi matriks eselon
Matriks Eselon Baris /Tereduksi dapat dikatakan jika
  • Jika sebuah baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol di dalam baris tersebut adalah 1 ( dinamakan 1 utama )
  • Jika ada suatu baris yang terdiri seluruhnya dari nol, maka semua baris seperti itu dikelompokkan bersama di baris yang paling bawah.
  • Di dalam sebarang 2 baris yang berturutan yang tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka 1 utama di dalam baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh ke kanan daripada 1 utama di dalam baris yang lebih tinggi
  • Setiap kolom yang mengandung sebuah 1 utama mempunyai nol di tempat lain.

Setiap matriks dapat dibawa ke bentuk matriks eselon tereduksi secara tunggal dengan OBE.

Menyelesaikan SPL dengan OBE ( Gauss-Jordan) adalah dengan membawa augmented matriks dari SPL ke bentuk matriks eselon tereduksi.

Penyelesaian dari SPL non homogen :
  • Mempunyai 1 penyelesaian.
  • Mempunyai tak hingga penyelesaian.
  • Tidak mempunyai penyelesaian.

02 Juni, 2009

KEKUATAN TERSEMBUNYI PETIR

Satu lagi sebuah artikel yang saya rujuk dari websitenya Bapak Harun Yahya, kali ini saya arikel yang saya tulis tentang kekuatan tersembunyi dari petir (sekarang jadi tidak tersembunyi). hehehe

Ini adalah artikel selengkapnya....


Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.

KEINDAHAN YANG TERLIHAT SELAMA SETENGAH DETIK

Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara.

Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.

Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an,

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)

Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.

Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |