18 Mei, 2010

Bangganya Stadion Bung Karno Terbaik Ke-2 Se Asia

Berikut daftar 10 stadion terbaik rilis resmi goal.com:

1. Stadion Azadi (Tehran, Iran)

Stadion ini dibangun pertama kali tahun 1973 dan diresmikan pada tahun itu juga untuk penyelenggaraan Asian Games 1974 di Iran. Pada tahun 2002 stadion ini direnovasi untuk mengurangi kapasitas tempat duduk penontonnya dari 100.000 menjadi 90.000 tempat duduk. Stadion ini pernah diberi nama Stadion Aryamehr sebagai penghargaan dari anggota Shah Iran namun beberapa waktu kemudian kembali menjadi Stadion Azadi setelah Revolusi Iran tahun 1979.

2. Gelora Bung Karno (Jakarta, Indonesia)

Jangan ragu karena stadion kita dapat mengalahkan beberapa stadion lain yang memang kelihatannya lebih baik daripada stadion kebanggan kita misalnya stadion Saitama di Jepang yang pernah menggelar even sekelas Piala Dunia 2002. Stadion kebanggan kita ini mempunyai Lampu: 1.200 luks Panjang sentel ban: 800 meter Panjang lapangan: 110 meter Lebar lapangan: 60 meter. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olah raga ini. Pembangunan stadion ini mendapat bantuan Uni soviet saat itu dan apad 2007 lalu menjadi saksi bersejarah Irak meraih gelar juara Piala Asia. Kita harus bangga mempunyai stadion terbesar di Asia Tenggara dan sekarang di akui di level Asia.

3. Stadion Nasional Beijing (Beijing, China)

Stadion Nasional Beijing, yang mulai dibangun pada 24 Desember 2003. Pejabat-pejabat pemerintah menyatukan arsitek-arsitek dari seluruh dunia dalam sebuah kompetisi perancangan. Sebuah perusahaan Swiss, Herzog & de Meuron Architekten AG, berkolaborasi dengan China Architecture Design & Research Group memenangi kompetisi. Stadion nasional memiliki ciri-ciri kerangka semen seperti anyaman membentuk mangkuk stadion, yang akan mampu menampung 80.000 orang. Arsitek mulanya menggambarkan rancangan keseluruhan menyerupai sebuah sarang burung dengan sebuah bulatan menyerupai mata - sebuah lubang dengan atap yang dapat dilepas-lepas di atas stadion tetapi pada 2004, rancangan bagian atap ditinggalkan atas alasan biaya dan keamanan. Stadion Nasional Beijing menjadi lokasi Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan serta sebagai tempat pelaksanaan kegiatan atletik dan untuk pertandingan final sepak bola Olimpiade Bejing 2008. Kayanya kalo di lihat bangunan ini pake Fiber Steel ya.

4. Jeju World Cup Stadium (Jeju, South Korea)

Stadion Piala Dunia Jeju adalah sebuah stadion sepak bola dengan kapasitas 42.256 orang yang terletak di kota Seogwipo di provinsi pulau kecil Korea Selatan Jeju-do. Jeju menjadi beberapa host pertandingan Piala Dunia FIFA 2002 (Brazil vs Cina, Slovenia vs Paraguay dan Jerman vs Paraguay) Setelah Piala Dunia 2002, sekitar 7.000 kursi berubah di timur berdiri atas dipindahkan ke Stadion Praktik Gangchanghak, membuat total tempat duduk kapasitas di stadion utama 35.657.

5. Jaber Al-Ahmad International Stadium (Kuwait)

Ahmad Al-Jaber Stadion Internasional adalah sebuah stadion multi-tujuan di daerah Ardhiyah Kuwait City, Kuwait. Selesai pada tahun 2009, itu digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola dan atletik. Stadion ini memiliki kapasitas sebesar 60.000 penonton duduk, bangunan ini dibangun dalam 4 tingkat, dengan 54 kotak korporasi, 6000 parkings mobil. Ini diharapkan akan terbuka di kuartal kedua 2010. Ahmad Al-Jaber akan menjadi rumah baru dari tim nasional sepak bola Kuwait.

6. Saitama Stadium (Saitama, Japan)

Dibangun oleh Azusa Sekkei untuk menjadi tuan rumah pertandingan dari Piala Dunia 2002, pembangunan selesai pada bulan September 2001. Stadion ini memiliki 63.700 orang, meskipun untuk alasan pemisahan pertandingan liga host di tanah memiliki kapasitas penurunan 62.300. The Studium Saitama host empat pertandingan selama Piala Dunia 2002, termasuk co-host pertandingan pertama Jepang melawan Belgia.

7. Salt Lake Stadium, (Kolkata, India)

Stadion ini adalah yang terbesar di benua India. Saat ini digunakan untuk pertandingan sepak bola dan atletik. Stadion ini dibangun pada tahun 1984 dan memiliki 120.000.

8. Seoul World Cup Stadium (Seoul, South Korea)

Seoul Stadion Piala Dunia, juga dikenal sebagai Stadion Sangam, terletak di Seongsan, Mapo-gu, Seoul, Korea Selatan dan kandang dari klub K-Liga FC Seoul sejak tahun 2004. Stadion ini dibuka pada tahun 2001. Ini memiliki kapasitas 68.476 (66.806 untuk Reguler, 916 untuk VIP, 754 untuk Media) stadion ini dibangun untuk Piala Dunia 2002.

9. King Fahd Stadium (Riyadh, Saudi Arabia)

tadion Internasional Raja Fahd adalah sebuah stadion multi-tujuan di Riyadh, Arab Saudi. Saat ini sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola dan juga memiliki stadion atletik facilities.The dibangun pada tahun 1987 dan memegang 75.000. Hal ini juga memiliki atap stadion terbesar di dunia. Itu adalah tempat untuk pertandingan dari FIFA World Youth Championship pada tahun 1989 termasuk pertandingan final.
Biaya konstruksi sekitar (650.000.000 real). Atap stadion adalah penutup stadion terbesar di dunia dengan shading lebih dari 75.000 kursi dan seluas 47.000 meter persegi. 24 kolom yang diatur pada lingkaran dengan diameter 247 meter.

10. Todoroki Stadium (Kawasaki, Japan)

Stadion Todoroki adalah sebuah stadion multi-tujuan yang terletak di ryokuchi di Kawasaki Todoroki, Jepang. Saat ini sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola dan merupakan stadion rumah Kawasaki Frontale. Sampai awal 2000-an juga host klub besar di kota, seperti Verdy Kawasaki (Tokyo Verdy), Toshiba (Consadole Sapporo) dan NKK FC. Stadion ini memiliki 25.000 orang dan dibangun pada tahun 1962. Stadion ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2007 IFAF Membuka Match dan Final.

05 Mei, 2010

Tampilan Baru Google

Tampilan google ada sedikit perubahan nih.  perubahanya ga banyak sih “hanya” tampilannya saja yang membuat terlihat lebih sejuk.

image 

terlihatnya jadi seperti mirip yahoo ya.

image

kata mbah google  “yang lain makin ketinggalan” (kaya komeng.heheh)

02 Mei, 2010

Beton Ringan

Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete, Porous Concrete, di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.
            Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman di tahun 1943. Hasilnya, beton ringan aerasi ini dianggap sempurna, termasuk material bangunan yang ramah lingkungan, karena dibuat dari sumber daya alam yang berlimpah. Sifatnya kuat, tahan lama, mudah dibentuk, efisien, dan berdaya guna tinggi. Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya PT Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat.
            Pembuatan beton ringan ini pada prinsipnya membuat rongga udara di dalam beton. Ada tiga macam cara membuat beton aerasi, yaitu :
  • Yang paling sederhana yaitu dengan memberikan agregat/campuran isian beton ringan. Agregat itu bisa berupa batu apung, stereofoam, batu alwa, atau abu terbang yang dijadikan batu.
  •  Menghilangkan agregat halus (agregat halusnya disaring, contohnya debu/abu terbangnya dibersihkan).
  •  Meniupkan atau mengisi udara di dalam beton. Cara ketiga ini terbagi lagi menjadi secara mekanis dan secara kimiawi.
            Proses pembuatan beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete secara kimiawi kini lebih sering digunakan. Sebelum beton diproses secara aerasi dan dikeringkan secara autoclave, dibuat dulu adonan beton ringan ini. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan dicampur alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
            Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan. Kenapa tidak dijemur saja? Kalau adonan ini dijemur di bawah terik matahari hasilnya kurang maksimal karena tidak bisa stabil dan merata hasil kekeringannya.
Rongga Udara Dari Reaksi Kimia
            Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan dicampur alumunium pasta ini terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Nah, rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.
            Meskipun hidrogennya hilang, tekstur beton tetap padat tetapi lembut. Sehingga mudah dibentuk balok, atau palang sesuai kebutuhan. Untuk membentuknya adonan cukup dipotong dengan kawat sesuai ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam autoclave chamber selama 12 jam. Selama proses pengerasan ini berlangsung, saat temperatur mencapai 190 derajat celsius, dan tekanannya mencapai 12 bar atau 174 psi, pasir kwarsa bereaksi dengan kalsium hidroksida menjadi kalsium hidrat silika. Pada proses ini menentukan kekuatan atau kekerasan beton aerasi.
            Setelah keluar dari autoclave chamber, beton ringan aerasi ini sudah siap digunakan sebagai konstruksi bangunan. Jika ditimbang beton ringan aerasi yang sudah jadi ini 80 persen bobotnya adalah udara. Meskipun berupa rongga udara, beton ringan aerasi dapat menahan beban hingga 1200 psi.
Satu Adonan Bisa Apa Saja
            Dengan kehadiran AAC menciptakan sistem membangun yang menyeluruh dan lengkap. Singkatnya sebuah gedung atau rumah dari pondasi hingga ke atap cukup satu material saja yaitu beton AAC. Hal ini tak lepas dari keserbabisaan material ini yang mudah dibentuk.
            Produk AAC bisa berupa batu bata beton, panel dinding, lintel (balok beton), panel lantai, atap, serta kusen atau ambang pintu dan jendela. Beberapa produk ada yang diperkuat lagi dengan ditanamkan besi beton di dalamnya. Salah satu contoh untuk panel dinding atau panel lantai.
            Dengan memanfaatkan semua produk AAC ini dapat membuat struktur bangunan sekaligus. AAC mempermudah proses konstruksi, membangun rumah atau gedung seperti bermain LEGO (permainan menyusun balok kubus) saja.
            Ukuran beton ringan aerasi ini sangat akurat, sehingga meminimalkan sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai. Misalnya untuk membentuk dinding rumah, pada sudut dinding ini sisi-sisi batu bata beton bisa saling mengisi mengikuti pola geometri tertentu, tak perlu memotong atau tiang cor untuk pengikat dinding. Untuk pemasangan panel dinding atau panel atap ada plat besi yang dirancang untuk mengikatnya dengan paku.
            Beton AAC tak sekuat beton konvensional. Perbandingannya hanya 1/6 dari kekuatan beton konvensional, sehingga perlu perlakuan khusus untuk digantungi benda yang cukup berat misalnya wastafel, lemari atau blok kitchen set. Dengan menggunakan paku jenis tertentu benda-benda yang cukup berat tadi tetap dapat kokoh tergantung. Beton AAC dijamin tidak ambrol.
            Batu bata beton AAC ini perlu perekat semen. Bisa dengan semen biasa, tetapi untuk hasil yang maksimal ada semen khusus yang memiliki daya rekat yang lebih tinggi, contohnya Prime Mortar. Hanya perlu sedikit semen untuk merekatkan. Cukup 2-3 mm saja. Untuk hasil akhirnya dinding dilapisi lagi dengan plester semen tipis.
Kelebihan AAC:
  1. Balok AAC mudah dibentuk. Dengan cepat dan akurat dipotong atau dibentuk untuk memenuhi tuntutan dekorasi gedung. Alatnya cukup menggunakan alat pertukangan kayu.
  2. Karena ukurannya yang akurat tetapi mudah dibentuk, meminimalkan sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai.
  3. AAC mempermudah proses konstruksi. Untuk membangun sebuah gedung dapat diminimalisir produk yang akan digunakan. Misalnya tidak perlu batu atau kerikil untuk mengisi lantai beton.
  4. Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi. Apalagi pabrik AAC dibangun sedekat mungkin dengan konsumennya.
  5. Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah. Cepat dalam pengerjaan.
  6. Semennya khusus cukup 3 mm saja.
  7. mengurangi biaya struktur besi sloff atau penguat.
  8. mengurangi biaya penguat atau pondasi
  9. waktu pembangunan lebih pendek.
  10. tukang yang mengerjakan lebih sedikit
  11. sehingga secara keseluruhan bisa lebih murah dan efisien
  12. Tahan panas dan api, karena berat jenisnya rendah.
  13. Kedap suara
  14. Tahan lama kurang lebih sama tahan lamanya dengan beton konvensional
  15. Kuat tetapi ringan, karena tidak sekuat beton. Perlu perlakuan khusus. dibebani AC menggunakan fisher FTP, Wastafel fisher plug FX6/8, panel dinding fisher sistem injeksi.
  16. Anti jamur
  17. Tahan gempa
  18. Anti serangga
  19. Biaya perawatan yang sedikit, bangunan tak terlalu banyak mengalami perubahan atau renovasi hingga 20 tahun.
  20. Nyaman
  21. Aman, karena tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, korosi.
Perawatan:
  1. 70% AAC berpori tetapi masing-masing pori independen sehingga tidak menyerap air
  2. Tetap harus diplester
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |