Selama 150 tahun terakhir para pendukung Darwin telah benar-benar ketakutan akan satu hal: terungkapnya kebohongan-kebohongan mereka! Mereka berupaya dengan mengerahkan segenap cara yang mereka punya untuk mencegah tersingkapnya hakikat penipuan teori evolusi, yang mati-matian mereka pertahankan agar tetap hidup sebagai ideologi tak tergoyahkan, sebuah agama, sejak masa Darwin. Demi mempertahankan kebohongan ini mereka menempuh jalan pemalsuan, memajang fosil-fosil palsu di museum-museum, bergegas menyembunyikan seluruh fosil-fosil yang tergali (karena fosil-fosil ini menentang teori evolusi), dan melakukan penghasutan untuk menjawab seluruh bahasan-bahasan yang banyak itu, yang tidak dapat dijelaskan teori evolusi. Untuk mempertahankan kebohongan ini, mereka telah memberi semacam kekebalan terhadap teori evolusi. Sedemikian hingga evolusi telah menjadi sesuatu yang tidak boleh dipertanyakan dan ditolak di sekolah, universitas, tempat kerja, lembaga-lembaga mana pun, dan bahkan di tingkat lembaga tertinggi negara. Meskipun hanya sebuah teori, evolusi telah dijadikan hukum yang harus diketahui dan dianut semua generasi muda dan yang harus dilindungi melalui undang-undang resmi dan dimasukkan ke dalam kurikulum resmi.
Tetapi apa yang paling ditakuti para Darwinis kini telah menjadi kenyataan, dan kebohongan mereka telah tersingkap. Pemalsuan-pemalsuan Darwinis tiba-tiba terungkap melalui kegiatan-kegiatan Harun Yahya, dan khususnya melalui karyanya Atlas Penciptaan. Orang-orang telah menyadari bahwa kaum Darwinis telah berupaya menyembunyikan lebih dari 100 juta fosil, dan semua fosil ini adalah contoh-contoh makhluk hidup berbentuk lengkap sempurna dan tanpa cacat, berusia ratusan juta tahun, yang kebanyakan masih ada sekarang. Dihilangkannya mantra Darwinis memiliki dampak menggemparkan di seluruh penjuru dunia.
Dalam keaadaan inilah Richard Dawkins, salah seorang pendukung tergigih teori evolusi dan dijuluki “Anjingnya Darwin,” diundang ikut serta dalam debat terbuka. Ia ditanya apakah ia mampu atau tidak membantah bukti yang meruntuhkan Darwinisme dan bagaimana ia akan mempertahankan teori itu di hadapan bukti-bukti Penciptaan.
Namun Dawkins menolak ikut serta dalam debat apa pun! Kami menerima sebuah tanggapan dari Dawkins yang menjawab permintaan kami untuk berdebat langsung: “SAYA TELAH BERSUMPAH UNTUK TIDAK BERDEBAT.” Apa arti ini sesungguhnya adalah, “Saya telah terkalahkan dalam bahasan Darwinisme. Saya tidak punya niat mendebat siapa pun dan terendahkan.”
Sudah pasti Richard Dawkins tidak dapat turut serta dalam debat apa pun semacam itu, sebab ia akan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan terhadapnya:
* Ia tidak akan mampu menjelaskan lebih dari 100 juta fosil yang telah tergali dari bumi, yang menunjukkan keberadaan bentuk-bentuk kehidupan yang sempurna dan tanpa cela. Ia takkan dapat menjelaskan bagaimana MAKHLUK-MAKHLUK HIDUP ITU TETAP TIDAK BERUBAH SELAMA RATUSAN JUTA TAHUN dan mengapa MAKHLUK-MAKHLUK HIDUP ITU TIDAK MEMILIKI NENEK MOYANG APA PUN DENGAN CIRI-CIRI BENTUK PERALIHAN.
* Ia tidak akan mampu menjelaskan, sebagaimana ia tak mampu di masa lalu, mengapa TIDAK ADA SATU PUN BENTUK PERALIHAN di antara semua jutaan fosil yang telah tergali dari bumi.
* Dengan bersandar pada teori evolusi, ia tidak akan mampu, menjelaskan tengkorak-tengkorak fosil, berusia jutaan tahun, yang sama persis dengan harimau, kuda, gajah, kura-kura, serigala, burung, kelinci, rubah, zebra, rusa dan makhluk-makhluk hidup masa kini. Ia akan tidak mampu menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk kehidupan muncul JUTAAN TAHUN LALU DENGAN PENAMPAKAN YANG SAMA DENGAN YANG MEREKA MILIKI SEKARANG dan BAGAIMANA MEREKA TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN SELAMA JUTAAN TAHUN.
* Ia akan harus mengakui bahwa silsilah evolusi kuda, Manusia Piltdown, Manusia Nebraska, gambar-gambar Haeckel, fosil-fosil dinosaurus dengan bulu yang direkatkan padanya, serta ngengat berbintik yang dipaku pada pokok pohon SEMUANYA ADALAH PEMALSUAN.
* Ia akan harus mengakui bahwa fosil-fosil, yang berjumlah tak lebih dari segelintir, yang diperlihatkan para Darwinis sebagai bentuk-bentuk peralihan seluruhnya telah terbantahkan secara ilmiah, BAHWA FOSIL BURUNG BERKEMAMPUAN TERBANG DENGAN BENTUK SEMPURNA YANG SEZAMAN DENGAN ARCHAEOPTERYX, yang digambarkan sebagai contoh peralihan dari darat ke udara, TELAH DITEMUKAN, BAHWA COELACANTH, yang mereka sebut sebagai contoh peralihan dari air ke darat, KINI MASIH HIDUP, dan BAHWA LUCY TELAH TERCATAT DALAM SEJARAH SEBAGAI KERA.
* Ia akan tidak memiliki jawaban atas pertanyaan MENGAPA MEREKA MENYEMBUNYIKAN fosil-fosil Zaman Kambrium, fosil-fosil hidup yang tergali setelahnya, dan akhirnya 100 juta fosil yang ada saat ini.
* Ia akan tidak memiliki tanggapan apa pun mengenai sebuah protein yang memiliki fungsi, batu bata pembentuk makhluk hidup, muncul secara kebetulan dengan angka kemungkinan 1 per 10 pangkat 950, dan dalam istilah matematika ini berarti peluang nol. Ia akan tidak mampu menjelaskan bagaimana kehidupan dapat terbentuk sebagai hasil kebetulan-kebetulan padahal tak satu pun sel tunggal dapat dibuat dalam kondisi laboratorium.
* IA AKAN TIDAK MAMPU MENJELASKAN SIAPAKAH SEBENARNYA YANG MELIHAT GAMBAR DI DALAM OTAK meskipun tidak ada cahaya di luar ataupun di dalam otak itu. TIDAK PULA IA AKAN MAMPU MENJELASKAN SIAPAKAH YANG MENDENGAR suara, pidato dan musik di dalam otak yang kedap suara. DAN IA AKAN TIDAK MEMILIKI JAWABAN ATAS PERTANYAAN SIAPAKAH YANG MERASAKAN KENIKMATAN, MENAFSIRKAN DAN BEREAKSI TERHADAP GAMBAR, MUSIK, PENGINDRAAN RABA DAN WEWANGIAN DI OTAK.
Semua kenyataan ini menjadikan benar-benar jelas mengapa Richard Dawkins enggan ikut serta dalam debat apa pun. Pernyataan-pernyataan Richard Dawkins tentang bahasan-bahasan tersebut telah ambruk dan tidak pernah mampu dijawabnya. Daripada mempermalukan diri sendiri mengenai bahasan tersebut, ia berpikir telah menemukan jalan keluar dengan mengatakan “Saya telah bersumpah untuk tidak berdebat.”
Dalam kenyataan seperti ini, pihak yang memilih jalan akhir melontarkan ungkapan hasutan karena menyebarkan kebohongan, menggunakan cara hasutan lagi dengan menyatakan bahwa pihak lawannya hanya ingin mempertontonkan diri di depan umum. Kebiasaan ini masih dianut hingga kini, dan Dawkins bersikukuh bahwa para pendukung Penciptaan mengajak debat karena alasan pamer. Tapi yang ia lupakan adalah: pemberitahuan luas kepada khalayak umum dan penyampaian yang dikehendaki tersebut TELAH TERJADI MELALUI BUKU ATLAS PENCIPTAAN. Dunia telah dikenalkan dengan 100 JUTA FOSIL. TELAH DITUNJUKKAN BAHWA INI ADALAH BUKTI-BUKTI PENCIPTAAN. Oleh karena itu menggelikan untuk bersikukuh bahwa debat kecil apa pun hanya akan melayani kepentingan publisitas. Debat tersebut penting dalam rangka menunjukkan kepada seluruh dunia, dalam perkataan Dawkins sendiri, bahwa ia keliru. Dunia telah tahu benar bahwa teori evolusi dan pernyataan-pernyataan Dawkins telah runtuh dan sama sekali tercabut.
Kebenaran menyedihkan bagi kaum Darwinis adalah bahwa bukti nyata, dengan kata lain fosil, tidak dapat diingkari. Apa yang tak pernah mereka duga sebelumnya adalah semua fosil membuktikan fakta Penciptaan dan semua fosil ini, yang disembunyikan dengan hati-hati dari pandangan masyarakat, suatu hari ditampakkan kepada dunia dan benar-benar memiliki dampak mengejutkan. Mereka telah sama sekali dibungkam oleh dampak mengguncang buku Atlas Penciptaan. Ungkapan hasutan kini sudah tidak berarti karena bukti nyata telah ditampakkan terang benderang. Itu pulalah alasan keterkejutan Dawkins. Sudah pasti tampak mustahil baginya untuk bersedia berdebat di hadapan seluruh bukti ini, yang telah disaksikan oleh seluruh dunia.
Sumber : www.harunyahya.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar