07 Mei, 2009

Free Download La Tahzan (Jangan Bersedih)

Klik Here untuk Free Download Ebook La Tahzan (Jangan Bersedih)

Klik Here untuk Free Download Ebook La Tahzan (Don't Be Sad)

Buku yang di tulis oleh DR. 'Aidh al-Qarni ini sangat populer hampir di seluruh negara. Buku ini juga telah banyak di terjemahkan dalam berbagai bahasa. Menurut saya pribadi buku ini beda dengan buku yang lain, buku ini menyajikan sesuatu dengan sangat lembut sehingga lebih mudah untuk menyentuh hati saya. Buku Mengajarkan yang bukan hanya mengajarkan thingking positif yang kita harus berjuang keras berfikir dengan otak untuk mencapai kebahagian tetapi juga mengajarkan felling positif yang mengunakan hati ke Ikhlasan untuk mencapai kebahagiaan.

PENGANTAR PENERBIT

Segala puji dan syukur bagi Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita,
Muhammad Rasulullah, keluarga, dan para shahabatnya. Wa Ba'du.
Jika kita membaca buku-buku self-help, buku-buku petunjuk cara hidup,
nuansa yang akan kita dapatkan dalam buku-buku itu adalah bagaimana kita
mencapai kesuksesan dunia, atau lebih tepatnya kesuksesan materiil. Hal ini
banyak kita dapatkan dalam buku-buku yang ditulis oleh para penulis barat
yang memang hanya berorientasi pada materi semata.
Coba baca buku-buku yang dianggap sangat berpengaruh dan menjadi
best seller semisal, The Magic of Thinking Big, karya David J. Schwart, How to
Stop Worrying and Start Living, karya Dale Carnegie, Speech Can Change Your
Life, karya Dorothy Sarnoff ataupun buku The Seven Habits of Highly Effective
People, tulisan Steven R. Covey, Anda akan dapatkan petunjuk-petunjuk.
praktis ke arah kebahagiaan yang lebih cenderung duniawi daripada ukhrawi.
Allah dan akhirat tidak menjadi bagian paling penting dalam kajian-kajian
mereka. Di sinilah, menurut orang-orang yang beriman, letak kekurangannya
meski karya-karya mereka enak dibaca. Sisi kerohaniannya terasa begitu kering...
PENGANTAR PENULIS

...
Pertama, buku ini ditulis untuk mendatangkan kebahagiaan, ketenangan,
kedamaian, kelapangan hati, membuka pintu optimisme dan menyingkirkan
segala kesulitan demi meraih masa depan yang lebih indah.
Buku ini merupakan pengetuk hati agar selalu ingat akan rahmat dan
ampunan Allah, bertawakal dan berbaik sangka kepada-Nya, mengimani
qadha' dan qadar-Nya, menjalani hidup sesuai apa adanya, melepaskan
kegundahan tentang masa depan, dan mengingat nikmat Allah.
Kedua, buku ini mencoba memberikan resep-resep bagaimana mengusir
rasa duka, cemas, sedih, tertekan, dan putus asa.
Ketiga, saya berusaha menyertakan dalil-dalil dari al-Qur'an dan hadits
yang sesuai dengan tema setiap bahasan. Selain itu, tak jarang saya nukilkan
pula pelbagai permisalan yang bagus, kisah yang penuh 'ibrah dan mengandung
pelajaran berharga, serta bait-bait syair yang memiliki kekuatan. Dalam banyak
tempat, para pembaca juga akan menjumpai kutipan-kutipan dari perkataan
para bijak bestari, dokter dan sastrawan. Demikianlah, semua hal yang ada
dalam buku ini hanya ingin mengajak Anda untuk senantiasa berbahagia.
Keempat, buku ini bersifat umum, alias untuk siapa saja. Singkatnya,
untuk kaum muslim maupun non-muslim. Pasalnya, pembicaraan dalam buku
ini secara umum adalah berkaitan watak dan sifat naluriah dan persoalanpersoalan
umum kejiwaan manusia. Namun begitu, buku ini tetap
menempatkan Manhaj Rabbani sebagai penyuluh. Karena memang manhaj
itulah yang menjadi agama fitrah kita.
Kelima, dalam buku ini pembaca tidak akan hanya menjumpai kutipankutipan
pernyataan dari orang-orang Timur, tetapi juga dari orang Barat.
Namun demikian, saya berharap tidak ada tudingan negatif terhadap diri saya
berkaitan dengan hal ini. Karena, bagaimanapun saya yakin bahwa hikmah
itu adalah laksana barang yang hilang dari kaum muslim. Artinya, maka di
mana pun barang itu ada masih berhak kita ambil kembali.
Keenam, saya sengaja tidak menggunakan catatan kaki dalam buku ini.
Ini tak lebih hanya untuk meringankan dan memudahkan pembaca. Karena,
dengan begitu paling tidak buku ini akan menjadi bacaan yang
berkesinambungan dan memberikan pemahaman yang tidak terpotong-potong.
Dan untuk itu, setiap referensi dari masing-masing kutipan selalu saya sebut
langsung dalam setiap paragraph yang menyebutnya.
Ketujuh, dalam mengutip, saya tidak mencatat nomor halaman dan volume
sumbernya. Mengapa? Karena hal seperti itu sudah lazim dilakukan oleh
orang-orang sebelum saya, dan saya mengikuti mereka. Saya kira ini lebih
bermanfaat dan lebih memudahkan. Kadang kala saya menuliskannya sesuai
dengan teks yang ada di dalam buku sumbernya, dan kadang kala ada sedikit
penyuntingan atau penyesuaian dengan pemahaman saya terhadap buku
ataupun artikel yang pernah saya baca.
Kedelapan, saya tidak menyusun buku dalam sistematika bab-bab dan
pasal-pasal yang banyak. Yang saya lakukan adalah menulis dengan gaya yang
sangat variatif. Adakalanya saya membeberkan beberapa permasalahan dalam
beberapa paragraf, kemudian saya berpindah dari satu permasalahan ke
permasalahan lain, dan kembali lagi pada bahasan yang sama setelah beberapa
halaman pembahasan yang berbeda. Ini saya tujukan agar lebih sedap dibaca,
lebih enak dan tidak membosankan.
Kesembilan, saya tidak memberi nomor surat dan ayat serta tidak pernah
menyebutkan perawi hadits. Meski demikian, bila hadits yang sebutkan itu
lemah, maka saya selalu mengingatkannya. Adapun bila hadits itu shahih,
maka saya hanya akan menyebutnya hadits shahih dan kadangkala tak memberi
catatan apapun.. Semua ini saya lakukan agar tulisan ini ringkas, terhindar
dari banyaknya pengulangan, penjelasan yang bertele-tele, dan tidak
menjemukan. "Orang yang berpura-pura puas dengan sesuatu yang tidak diberikan
kepadanya seperti orang yang memakai dua pakaian palsu."
Kesepuluh, mungkin pembaca melihat ada beberapa pengulangan pada
sejumlah materi. Meski demikian, saya selalu berusaha mengemasnya dalam
metode dan struktur pembahasan yang berbeda. Ini memang sengaja saya
lakukan untuk semakin menguatkan pemahaman kita dengan cara
menyajikannya lebih sering.
....

Klik Here untuk Free Download Ebook La Tahzan (Jangan Bersedih)


Klik Here untuk Free Download Ebook La Tahzan (Don't Be Sad)

2 komentar:

  1. ami... bukunya mnjadi motivasi bwt saya. trima ksh mas ami.. bku itu tlah mnguatkan jiwa raga saya...

    BalasHapus
  2. Oke ko Gapailah kebenaran mu

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |