27 November, 2009

Antara Ketaatan dan Mencincang Hati

Di pagi yang cukup cerah hari ini kuterbangun dengan rasa sedikit berbeda walaupun terasa sangat sepi mungkin karena tak ada suara yang membangunkan kami dengan meneriakan "BA'DA BA'DA" sang pahlawan itu sedang kerumah orang tuanya untuk 40 harian kakanya. setelah sholat subuh ku membersikan diri dan berpakaian putih-putih dan bersiap untuk ke lapangan dimana berkumpul orang-orang untuk melaksanakan sholat sunah namun terasa wajib karena mungkin keterlaluan jika melewatkan ibadah setahun sekali ini yaitu shalat Ied Adha.

hari ini datang lagi hari dimana kita harus mengikat kembali dimana telah pernah terjadi seseorang yang sangat mulia, seseorang yang menjadi panutan di setiap agama yang ada sang Nabi Ibrahim As. Sesorang yang berjuang untuk menemukan Allah di keadaan yang sangat sulit, perjuangan yang mungkin tidak pernah di rasakan oleh orang lain untuk mendapatkan hakikat ketuhanannya semua dia pertaruhkan demi nama Tuhannya. Dan pada hari inilah orang yang mulia itu mendapatkan tugas yang tidak biasa cukup berat karena tidak seperti tugas perang dengan kekuatan fisik namun perang melawan hawa nafsunya dalam dirinya sendiri yaitu menyembelih anak yang sangat sholeh anak yang di tunggu-tunggu selama beberapa tahun, anak yang memiliki hati yang suci walaupun jarang bertemu dengan ayahnya yang sholeh . Ismail As Namanya. itu yang saya dengar dari ceramah setelah shalat selesai, dan tambahan dari sang pencermah ,mengapa tugas ini di lakukan?? tidak lain karena rasa sayang sangat Allah kepada mahluknya yaitu Ibrahim As, Allah tidak mau didalam hatinya Ibrahim ada nama yang lebih besar daripada namaNya. penyembelihan yang dilakukan menunjukkan bahwa perintah untuk menyembelih sifat kebinatangan dari dalam diri ini dan juga menyembelih rasa cinta kita yang terdapat dalam diri ini melebihi cinta kepadaNya. Dan memang Allah maha tahu, Allah tahu kepada siapa cobaan harus Allah berikan, karena Nabi Ibrahim dengan sukses melakukan peperangan dalam dirinya antara Ketaatan kepadanya daripada mencintai lebih besar selain diriNya. Ini adalah tugas yang sesungguhnya yang harus dilakukan oleh Sang Nabi besar Ibrahim As, setelah dia berdakwah memperkenalkan nama Allah diseluruh penjuru mekkah bahkan dunia.

Sebuah perlajaran yang sangat berharga yang Allah berikan kepada umat setelahnya .

Selama Hari Raya Iedul Adha 1430 H .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |