26 November, 2009

Balasan Dariku

Saya sungguh sangat menyadari bahwa aku adalah orang yang sangat brengsek yang pernah ada. Tiada hari tanpa tangisan dari orang tua ku dengan kedurhakaanku, hingga akhirnya dia meninggalkan kita disini “ditangganku”. Mungkin kau berpikir kesadaranku berubah menjadi sedikit lebih baik setelah beberapa hari memanjakan bersama sang pencipta setelah beberapa hari ku menjadi orang yang brengsek kembali.

Tulisan balasan ini tidak bermaksud untuk mencoba merubah pikiranmu terhadapku. itu hakmu berfikir seperti apa kepadaku. balasan ini kutulis atas refleksku setelah beberapa saat membaca tulisanmu. Padahal aku paling tidak suka menceritakaan masalah dalam diri untuk di tuliskan dalam media seperti ini. tapi ku hargai tulisanmu

untuk yang pertama perasaan yang kau pikir terhadapku “ngomong doang aja lo bisanya” . intinya gw suka diskusi tapi untuk tahapan setelah melakukan diskusi gw masih males. gw tuh orang males. selalu mencari sesuatu hal yang gw suka dari pada harus bersusah payah untuk ngelakuin hal yang ga gw suka. itu udah ada dalam hati gw semenjak dulu dan gw membiarkan itu mengrogoti hati ini. Knapa??? gw juga ga tahu knapa gw ga bisa rajin dan bisaan kaya sang papa, dia nyuci baju sendiri dia sering ngebetulin segala barang yang rusak. Yang gw rasa knapa gw males karena gw slalu ngekuin hal salah dan pada saat gw ngelakuin hal yang salah kata-kata pedes terucap dari mulut kalian untuk masuk kedalam telingga ini. lalu berfikir untuk memperbaiki sesuatu tapi gw juga ternyata gw salah lagi. kata-kata itu terucap dan semakin merendahkan gw. Jadi gw pikiran daripada gw susah2 memperbaiki kesalahan gw mending mempelajari agar gw bisa sering bertahan saat perlakuan merendahkan itu datang. seperti halnya sang adik paling kecil mungkin dia berlatih untuk siap dipukul oleh kaka-kakanya dibandingkan dengan berkorban dia untuk tidak bermain dengan teman-temannya. dan jangan memaksakan untuk terjadi perubahan dalam diri ini. kunikmati kemalasanku ini kalo bukan aku siapa lagi yang mau menghargai perasaanku.

Mengenai sang wanita super yang pernah hadir dalam hidupku dan bawa pergi dia dari dunia ini. hanya maaf dan maaf . tidak ada kata panjang yang akan ku keluarkan masalah ini. terserah apa katamu tentang hal ini dan aku tak perduli jika mungkin saja kau akan menceritakan proses perginya wanita super ini mungkin kau akan mengatakan “tuh liat om kamu ngebunuh ibunya, aku harap kamu jangan ngebunuh saya juga”.

intelektual tidak pernah mengikis norma-norma. bahkan dua hal itu berjalan sebanding. Norma Bejat yang ku pertontonkan pada setiap saat adalah hasil dari seorang manusia yang telah menjual dirinya kepada hawa nafsu dan godaan setan yang padahal setiap setelah sholat kucoba memohon kepadaNya untuk menghilangkan dari dalam ini ternyata ucapan tak cukup.

aku adalah aku hasil kreasi yang tercipta dari masa lalu. Jika dengan kelembutan Allah bisa merubahnya ku hanya bisa bersyukur. dan yang kurasa sekarang adalah neraka yang kubuat, karena setiap saat ku hanya bisa menyesal dan kesal dari diri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |