25 November, 2009

Orang Rimba Memeluk Islam

KabarIndonesia - Setelah melewati proses pergulatan spritual yang panjang, seorang tokoh masyarakat adat Orang Rimba Taman Nasional Bukit Dua Belas – Jambi, yakni Temenggung Tarib (55 tahun) sang penerima Kehati Award dan Kalpataru, akhirnya secara tak terduga memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Peristiwa bersejarah ini terjadi tepat pada jam 10.00 pagi, Jum’at, 13 November 2009 di Mushalla Pesantren Al-Hidayah Sarolangun dengan di fasilitasi oleh LSM KOPSAD. Pada kesempatan tersebut hadir pejabat kabupaten Sarolangun yang bertindak mewakili Bupati Hasan Basri Agus yang berhalangan hadir, unsur muspida, tokoh masyarakat, tokoh agama, santri Pesantren Al-Hidayah dan komunitas orang rimba mualaf Pematang Kabau Sarolangun.
Acara diawali dengan pengucapan dua kalimah syahadat oleh Temenggung Tarib dan isterinya Putri Jija Sanggul (54 Th), lalu dilanjutkan dengan acara pernikahan kembali pasangan tersebut secara Islam. Temenggung Tarib yang mengenakan baju koko putih beserta istri yang telah berganti nama menjadi Muhammad Jailani dan Siti Khodijah, menyampaikan alasannya memeluk agama Islam kepada para wartawan media cetak dan elektronik yang hadir.
Berdasarkan keterangan Temenggung Tarib, semua berawal dari sebuah peristiwa mimpi yang dialaminya pada suatu malam. Dalam mimpinya, ia mendapati seekor ikan jatuh mengenai tangan kirinya. Pada saat itu dia merasakan tanganya menjadi panas dan terbakar menjalar ke bagian badan sebelah kiri. Ia kemudian berteriak-teriak minta tolong, tapi tak ada seorang pun yang datang menolong.
Dalam suasana panik, ia mendengar suara yang tak diketahui dari mana sumbernya. Suara itupun berkata kepada Temenggung Tarib “apa yang kamu ingat”? Temenggung Tarib menjawab? “Berbuat banyak kesalahan, dosa”. Suara itu pun kembali bertanya “Terus apa yang akan kamu lakukan”? Tobat, tidak mengulangi perbuatan yang sudah lewat, dan bersedia masuk Islam.
Suara tersebut memintanya membaca Bismillah sebanyak tujuh kali dan mengucap dua kalimah syahadat, serta benar-benar bertobat. Temenggung Tarib lalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh suara itu. Setelah mengucapkan kalimat tersebut, akhirnya api yang membakar sebagian tubuhnya padam, badannya pun terasa sejuk kembali.
Ketika terbangun, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya Putri Jija Sanggul. Ia juga meminta istrinya untuk memegang bagian tubuhnya disebelah kiri. Putri Jija Sanggul mengatakan, pada saat itu ia merasakan tubuh suaminya panas seperti terbakar. Akibatnya Putri Jija Sanggul pun meminta agar tidak menyangsikan mimpi tersebut dan sesegera mungkin memeluk agama Islam. Dia pun juga bersedia untuk memeluk agama yang sama.
Menurut Temenggung Tarib, sebetulnya ia sudah sejak 10 tahun yang lalu telah tertarik untuk memeluk agama Isalam. Selama itu ia berusaha membujuk istrinya untuk sama-sama memeluk Islam, tapi selalu saja di tolak. Melalui peristiwa mimpi, akhirnya kekerasan hati istrinya pun berubah.
Pada kesempatan terakhir, Temengung Tarib berkata, “Walaupun punya kekhawatiran keputusan saya akan dicaci maki orang dan tidak disukai pihak lain termasuk keluarga, saya tetap senang dan bangga telah memeluk Islam. Untuk itu tolong tetap ajari saya Islam”.
Acara pun ditutup dengan pemberian bantuan alat rumah tangga dan perlengkapan sholat kepada pasangan berbahagia yang mendapat hidayah tersebut oleh pejabat kabupaten Sarolangun dan perwakilan Pers Sarolangun.

 

sumber: www.amiboyz.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

Share |